Mohon tunggu...
Selly L.
Selly L. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi

Seseorang yang sangat suka belajar hal-hal baru. Selain itu, sangat mencintai hal-hal yang berkaitan dengan film, novel, BlackPink, psikologi dan pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tiga Gangguan Psikologis Ini Berdampak Negatif pada Perkembangan Janin selama Kehamilan

12 November 2022   17:46 Diperbarui: 12 November 2022   18:15 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecemasan diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang menganggap sesuatu itu sebagai ancaman yang nyata ataupun hanya sebuah khayalan. Kecemasan ini dirasakan karena orang tersebut khawatir mengenai ketidakpastian suatu hal di masa yang akan datang. 

Ketika seseorang berada dalam fase kecemasan, biasanya akan memunculkan reaksi fisik seperti jantung berdebar – debar lebih kencang, tubuh terasa gemetar hebat, ketika tidur mengalami kegelisahan atau susah tidur, produksi keringat yang terlalu banyak, maupun terjadinya ketegangan saraf.

Sumber: ibu.sehati.co
Sumber: ibu.sehati.co

Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, ternyata terdapat penambahan gejala kecemasan sebanyak 57% orang, yang dilaporkan seseorang melalui laporan klinis. Menurut Arisanti (2021), kecemasan yang terjadi pada ibu hamil di masa COVID-19 ini diakibatkan karena kurangnya pengetahuan mengenai COVID-19 dan kurangnya pemahaman mengenai bagaimana cara mengelola gangguan kecemasan dengan baik. 

Lalu Hakiki dan Widyastuti (2021), menyebutkan bahwa sebenarnya penyebab sang ibu mengalami kecemasan selama kehamilan yaitu kehamilannya sendiri yang membuat dirinya mengalami stres. 

Di satu sisi sang ibu bahagia karena akan melihat sesosok manusia dalam versi kecilnya, tetapi disisi lain ia merasa cemas mengenai bagaimana proses persalinannya, bagaimana perubahan tubuhnya, bagaimana dia bisa merawat anaknya dengan baik, dan sebagainya. Sehingga ketika gangguan kecemasan belum bisa teratasi, maka dampak negatif pun tidak bisa dihindari.

Ada beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari ibu yang mengalami gangguan kecemasan. Berikut ini beberapa dampaknya:

1. Janin akan mengalami penurunan volume hipokampus selama akhir trimester kedua dan trimester ketiga kehamilan

Penurunan volume hipokampus ini lebih rentan dialami pada bagian otak sebelah kiri. Ketika terjadi penurunan volume pada hipokampus, maka akan menyebabkan sang calon bayi memiliki pertumbuhan hipokampus yang lebih lambat jika dibandingkan dengan bayi lain yang memiliki ibu dengan kondisi psikis yang normal. 

Dari penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa depresi pada seorang ibu bisa dikaitkan dengan terjadinya penurunan kadar kolin dan kreatin di otak si calon bayi.

2.  Dapat mendorong terjadinya rangsangan kontraksi pada rahim yang tentunya akan berbahaya bagi perkembangan janin

Dari situasi tersebut dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan darah, sehingga hal ini dapat menimbulkan terjadinya kelahiran bayi dengan berat lahir yang rendah. Dan yang lebih berbahayanya lagi, dapat menimbulkan preeklamsi atau keguguran.

3. Dapat mempengaruhi parental attatchement

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Baro’ah dkk. ibu yang memiliki gangguan kecemasan berlebihan ternyata dapat mempengaruhi kondisi kognitif dan perilaku calon bayi kedepannya. Tidak hanya itu, gangguan kecemasan juga mempengaruhi interaksi antara ibu terhadap janinnya atau yang dikenal dengan sebutan prenatal attachment. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun