Mohon tunggu...
Selly L.
Selly L. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi

Seseorang yang sangat suka belajar hal-hal baru. Selain itu, sangat mencintai hal-hal yang berkaitan dengan film, novel, BlackPink, psikologi dan pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tiga Gangguan Psikologis Ini Berdampak Negatif pada Perkembangan Janin selama Kehamilan

12 November 2022   17:46 Diperbarui: 12 November 2022   18:15 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal munculnya virus COVID-19 di Indonesia, terjadi kepanikan maupun ketakutan di seluruh daerah. Ketakutan mengenai penambahan kasus positif baru, terjadinya panic buying secara berlebihan, berita hoax yang menakutkan, ataupun berita kematian setiap harinya, nyatanya menimbulkan keresahan di hati masyarakat.

Saking parahnya penambahan kasus positif ini, pemerintah pun segera mengeluarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Dengan adanya aturan tersebut, ternyata menimbulkan dampak lain di masyarakat, yaitu terjadinya peningkatan angka kehamilan di Indonesia. 

Hal ini dibuktikan dari data BKKBN, dimana pada bulan Mei 2020, tercatat ada lebih dari 400.000 kehamilan tak direncanakan (Aditya & Tobing, 2020). Ibu yang mengalami kehamilan di masa pandemi ini pun merasa terancam akan bahayanya virus tersebut. Karena sangat rentan bagi sang ibu untuk memiliki masalah kesehatan fisik maupun gangguan psikologis, yang tentunya akan dapat membahayakan si calon bayi.

 Berikut ini 3 contoh gangguan psikologis yang berdampak negatif pada perkembangan janin selama kehamilan:

1. Depresi

Depresi merupakan suatu gangguan mental yang mengganggu keadaan motivasi, emosi, fungsi, tingkah laku maupun kognitif pada diri seseorang (Lubis, 2016). Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan ibu hamil mengalami depresi. 

Salah satu faktornya diungkapkan oleh penelitian yang dilakukan Kusuma (2019), dimana ia mengungkapkan penyebab depresi paling tinggi pada ibu hamil di kecamatan Bangkinang dan Tapung 1 adalah karena faktor usia. 

Tidak hanya faktor usia, faktor-faktor lain seperti kurangnya dukungan keluarga, jumlah anak yang banyak, pendapatan yang rendah, maupun gangguan kesehatan ibu pun mampu membuat sang ibu mengalami depresi selama kehamilan. Selama ibu hamil mengidap gangguan depresi, dampak negatif pun tidak dipungkiri dapat dirasakan oleh janin yang dikandung.

Sumber: ibu.sehati.co
Sumber: ibu.sehati.co

Ada beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari ibu yang mengalami gangguan depresi. Berikut ini beberapa dampaknya:

1. Menyebabkan penurunan antioksidan di area janin

Dengan terjadinya kondisi ini, ternyata dapat menimbulkan beban oksidatif atau beban keseimbangan antara antioksidan dan oksidan. Hal inilah yang menyebabkan calon bayi mengalami perkembangan otak yang tidak tepat.

2.  Mengakibatkan sang janin akan memiliki berat badan yang rendah dan terlahir secara prematur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun