Konten karya kerap mengundang tanda tanya serta rasa takjub warganet. Keingintahuan tersebut dapat dimanfaatkan content creator dalam menaikkan engagement media sosialnya.
“Di Instagram, fotografer sering sharing hasil fotonya, tapi sebenarnya akan jauh lebih menarik kalau kita edukasi, seperti ‘Gimana, sih caranya dapat foto kayak gini?’. Jadi, orang dapat sesuatu dari sharing kita.” tuturnya.
Dalam postingan Annisa di Instagram disebutkan, algoritma Instagram juga menjadi salah satu komponen krusial dalam meningkatkan impressions konten.
3. Konten harus layak bagi dan layak simpan
Annisa membeberkan, kunci dari content plan adalah riset trend terkini. Ia mengatakan konten-konten yang sering dibagikan dan disimpan warganet akan dimunculkan lebih banyak oleh Instagram dan Google.
“Konsep utama suatu konten adalah layak bagi, layak simpan sehingga orang-orang merasa mendapatkan sesuatu, ingin sharing ke teman-temannya lebih banyak lagi, dan ingin dibaca lagi lain kali.” jelas Annisa.
4. Semangat berbagi manfaat, bukan hanya berbagi cerita
Menurut Annisa, makin banyak konten yang disisipkan manfaat, maka akan makin banyak pula pembacanya. Terbukti dari engagement-nya selama ini yang telah tercatat terus menembus angka fantastis.
Annisa juga menuturkan, content creator dengan self branding yang kuat akan mampu mengemas konten-kontennya dengan edukasi.
“Memberikan manfaat untuk orang lain jauh lebih penting,” sambungnya.
Annisa menjelaskan Instagram merupakan platform digital branding yang tepat untuk menjangkau banyak orang. Ia juga memecut semangat content creator pemula untuk tidak insecure dengan jumlah pengikut yang masih sedikit.