Mohon tunggu...
Selly ChoirilKaromah
Selly ChoirilKaromah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Banten

tetap tersenyum dan selalu semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Pentingnya Pendidikan bagi Anak"

5 Juli 2021   21:07 Diperbarui: 5 Juli 2021   21:09 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak : Pendidikan adalah salah satu faktor terpenting untuk kemajuan seorang anak. Anak yang terdidik akan mencerminkan pola pikir dan pola sikap yang terdidik. Namun sebaliknya, anak yang tidak terdidik maka akan mencerminkan pola pikir dan pola sikap yang tidak terdidik pula.

Dahulu anak yang akan bersekolah SD, ia hanya dapat mengenyam pendidikan TK (Taman Kanak-kanak) sebelumnya, yang tujuannya agar saat memasuki SD ia tidak merasa kaget terhadap pelajaran yang akan diajarkan. Namun saat ini ketika seorang anak akan bersekolah SD, tak hanya pendidikan TK yang dapat ia terima, bahkan pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) pun saat ini menjadi alternatif yang sering digunakan orang tua sebelum memasukkan anaknya ke tingkat TK; sehingga ketika anak bersekolah SD, ia akan mahir dan terbiasa dengan pelajaran-pelajaran yang diajarkan. Karena ia telah dididik dan dilatih sejak umur 4 (empat) tahun pada saat ia berada ditingkat PAUD.

Kata Kunci: Pendidikan; Anak: Sekolah

Abstract : Education is one of the most important factors for the progress of a child. An educated child will reflect an educated mindset and attitude pattern. On the other hand, uneducated children will reflect uneducated mindsets and attitudes.

In the past, a child who was going to elementary school, he could only receive a TK (Kindergarten) education beforehand, the goal being that when he entered elementary school he would not feel surprised at the lessons that would be taught. However, nowadays when a child is going to elementary school, not only kindergarten education can be received, even PAUD (Early Childhood Education) education is now an alternative that is often used by parents before sending their children to kindergarten level; so that when a child goes to elementary school, he will be proficient and familiar with the lessons being taught. Because he has been educated and trained since the age of 4 (four) years when he was at the PAUD level.

Keywords: Education; Children: School

PENDAHULUAN

Menurut Syafei (2002: 45), setiap anak lahir ke dunia dengan membawa potensi dasar, yaitu berupa nilai-nlai kehidupan yang akan menjadi pendorong untuk dapat bertahan hidup di masyarakat,disertai potensi lainnya yaitu berupa multiple intelligences. Potensi-potensi tersebut dapat dikembangkan secara optimal pada masa usia dini, yaitu pada usia nol sampai delapan tahun yang merupakan masa golden age. 

Perkembangan potensi anak sangat dipengaruhi oleh pembinaan dan Pendidikan dari orang tua, masyarakat, dan Lembaga Pendidikan. Dalam rangka menggali potensi anak diperlukan peran aktif orang tua. Orang tua berperan sebagai teladan yang memahami perkembangan anak dan juga memberikan pengasuhan serta Pendidikan. Orang tua harus berusaha untuk dapat menyekolahkan anak sampai ke jenjang Pendidikan yang paling tinggi adalah salah satu cara agar anak mampu mandiri secara finansial nantinya.

PEMBAHASAN

Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia baik dibagian rohani atau dibagian jasmani. Pendidikan itu adalah suatu proses mengubah tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan latihan. Menurut M.J. Langeveld (1980),tujuan umum Pendidikan adalah kedewasaan atau manusia dewasa, yaitu manusia yang mampu menentukan dirinya sendiri secara mandiri atas tanggung jawab sendiri.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun