Mohon tunggu...
Selly Augestari
Selly Augestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi program sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta

merupakan mahasiswi dari Fakultas Psikologi di Universitas Islam Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Dunning-Kruger Effect, Si Bodoh yang Sok Pintar

25 Desember 2023   06:37 Diperbarui: 25 Desember 2023   07:04 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sisi lain, orang yang kompeten mengetahui kemampuan mereka dengan sangat baik, karena mereka tahu batas kemampuan mereka. Meskipun begitu, mereka juga memiliki masalah sendiri yaitu ketidakmampuan dalam menilai orang lain seperti, ketika sebuah tugas mudah bagi mereka, mereka berpikir hal itu juga mudah bagi orang lain.,

Sekali bodoh berarti selalu bodoh

Freepik/8photo
Freepik/8photo

Mungkin tampak sulit untuk membantu orang bodoh untuk menyadari ketidaktahuan mereka. Sebuah fakta mereka akan tetap bodoh karena mereka tidak bisa mengakui bahwa mereka bodoh. Namun, setidaknya ada sebuah jalan keluar yaitu pengetahuan. Dalam sebuah penelitian, didapatkan sebuah hasil bahwa dengan mengajarkan untuk berpikir logis secara singkat membuat orang lebih realistis dengan kemampuan mereka. Menurut Dunner, cara untuk membuat orang bodoh ini sadar dengan kemampuannya ialah dengan membuatnya menjadi kompeten. Semakin banyak orang tahu, semakin mereka menyadari betapa sedikit yang mereka ketahui pada kenyataannya.

Selain itu, umpan balik tidak dapat diabaikan. Umpan balik positif dapat memperkuat keyakinan mereka, sedangkan menurut beberapa penelitian umpan balik negatif sekalipun, jika diberikan dengan benar, dapat meningkatkan keakuratan orang yang tidak kompeten dalam melakukan penilaian diri.

Sekarang Anda tahu mengapa sekali bodoh berarti selalu bodoh. Kadang, orang yang merasa lebih tahu ini justru sulit untuk diajak berdiskusi. Sekarang Anda sudah dapat memahami orang-orang yang menghabiskan waktu bersama Anda untuk mencoba menjelaskan sesuatu kepada mereka dengan sia-sia.

Terakhir, terdapat suatu ucapan dari tokoh humanis Michel de Montaigne yang sangat mengambarkan fenomena ini yaitu, "Selalu merasa benar adalah tanda kebodohan." Apakah kalian akan tetap membiarkan fenomena ini berlanjut ? Membiarkan fenomena ini terus-menerus membatasi diri anak-anak bangsa dalam belajar hal di luar tempurungnya. Seperti sebuah pepatah, Bagai katak dalam tempurung. Itu semua terserah kepada keputusan kalian sekarang. Ingin membiarkannya atau menghentikannya.

Source

  • Lacko, D. (n.d.). Dunning-Kruger Effect-Why Once a Fool, Always a Fool. www.psychologon.cz

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun