Mohon tunggu...
Selly PatriciawatiPratiwi
Selly PatriciawatiPratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Berkuliah di Universitas Airlangga

Saya merupakan seorang mahasiswa di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Organisasi dan Kepanitiaan Kampus: Peran dalam Pengembangan Soft Skill Mahasiswa

6 Juni 2024   13:21 Diperbarui: 6 Juni 2024   13:38 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan suatu bangsa sangat bergantung terhadap kualitas sumber dayanya. Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk mencetak sumber daya yang berkualitas. Perguruan tinggi atau lingkungan kampus memberikan peran krusial dalam mencetak generasi muda yang berkualitas dan siap dalam berkontribusi untuk perkembangan negara. 

Mahasiswa tidak hanya menerima pendidikan akademik dalam lingkungan kampus, tetapi juga menerima pendidikan non akademik dalam membentuk kepribadian yang esensial dalam keterlibatannya mengikuti kepanitiaan maupun organisasi intra kampus. Di era revolusi industri 4.0 ini, mahasiswa dituntut untuk menguasai berbagai macam keahlian serta keterampilan yang disertai dengan kecerdasan emosional agar tercipta generasi Indonesia yang berkualitas. 

Hal tersebut membuktikan bahwa seorang mahasiswa tidak cukup hanya bermodalkan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi saja, tetapi juga diperlukan berbagai macam soft skill yang harus dikuasai.

Organisasi kemahasiswaan yang biasa disingkat ormawa dapat menjadi wadah pengembangan diri bagi mahasiswa untuk melatih berbagai macam soft skill yang belum tentu didapatkan dari kegiatan pembelajaran di ruang kelas. Sama halnya dengan kepanitiaan yang juga berperan dalam melatih soft skill serta mengajarkan tentang bagaimana menyiapkan suatu acara dengan terstruktur dan detail. 

Saat ini, berbagai perguruan tinggi di Indonesia telah menyadari betapa pentingnya soft skill bagi seorang mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa perguruan tinggi yang mewajibkan mahasiswanya untuk tergabung dalam suatu organisasi, kepanitiaan, maupun unit kegiatan mahasiswa (UKM). 

Universitas Airlangga (UNAIR) merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang berkomitmen dalam perkembangan holistik mahasiswanya, termasuk pengembangan soft skill melalui kepanitiaan maupun organisasi kampus. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kewajiban bagi mahasiswanya untuk mengikuti magang UKM sebagai syarat kelulusan. 

Dengan mengikuti magang UKM, mahasiswa dapat belajar cara berorganisasi dan mengasah soft skill yang dimiliki karena dalam suatu UKM tersebut juga terdapat struktur kepengurusan organisasi agar UKM tetap berjalan lancar. 

Apa itu soft skill dan seberapa penting bagi mahasiswa?

Daniel Goleman, penulis buku "Emotional Intelligence" dan seorang psikolog Amerika menyatakan bahwa soft skill memiliki keterlibatan dengan kecerdasan emosional yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengenali, merasakan, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri serta orang lain. 

Hal tersebut termasuk keterampilan seperti empati, kesadaran diri, regulasi diri, dan keterampilan sosial. Soft skill merupakan serangkaian kemampuan non teknis yang sangat penting bagi kehidupan karena mencakup kecemerlangan individu dalam aspek sikap maupun personality, kemampuan berkomunikasi, serta memperluas relasi. 

Soft skill mencakup berbagai kemampuan seperti komunikasi, kerjasama tim, kepemimpinan, kecerdasan emosional, pemecahan masalah (problem solving), dan manajemen waktu. Soft skill memiliki peran yang besar untuk mendukung kesuksesan seseorang, hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Depdiknas RI tahun 2009 dengan menyatakan bahwa soft skill mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan sebanyak 85%.

 Selain itu, Departemen Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (UNAIR) dalam seminar Airlangga Career & Internship Club yang mengusung tema "Kemampuan Resiliensi: Soft Skills & Hard Skills bagi Gen Z Siap Kerja" juga menyatakan kemampuan soft skill yakni komunikasi dan kepemimpinan harus dikuasai dan dilatih oleh mahasiswa saat ini agar dapat dipraktekkan langsung ketika memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, soft skill sangatlah penting untuk dikuasai oleh seorang mahasiswa.

Apa peran organisasi dan kepanitiaan intra kampus dalam pengembangan soft skill?

Keterlibatan seorang mahasiswa dalam organisasi atau kepanitiaan memiliki peran yang sangat signifikan dalam meningkatkan pengembangan soft skill mahasiswa yang kelak penting akan membangun kesuksesan intra kampus maupun dalam dunia profesional yakni pekerjaan. 

Landasan kebijakan mahasiswa dalam belajar cara berorganisasi tertulis dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2012 Pendidikan Tinggi paragraf 3 tentang Organisasi Kemahasiswaan pasal 77 yang berbunyi :

1. Mahasiswa dapat membentuk organisasi kemahasiswaan.

2. Organisasi kemahasiswaan paling sedikit memiliki fungsi untuk: 

  1. Mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengembangkan bakat, minat, dan potensial mahasiswa;

  2. Mengembangkan kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian, dan kepemimpinan, serta rasa kebangsaan; 

  3. Memenuhi kepentingan dan kesejahteraan mahasiswa; dan d. Mengembangkan tanggung jawab sosial melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

3. Organisasi kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan organisasi intra Perguruan Tinggi.

4. Perguruan Tinggi menyediakan sarana dan prasarana serta dana untuk mendukung kegiatan organisasi kemahasiswaan. 

5. Ketentuan lain mengenai organisasi kemahasiswaan diatur dalam statuta perguruan tinggi. 

Melalui keterlibatan dalam organisasi kampus atau kepanitiaan, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan berbagai keterampilan interpersonal seperti komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, dan manajemen waktu. Mereka belajar bagaimana berinteraksi dengan berbagai individu dari latar belakang yang berbeda, menyelesaikan konflik, dan bekerja menuju tujuan bersama.

Selain itu, tanggung jawab yang mereka emban dalam organisasi dan kepanitiaan membantu mereka meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan, problem solving, dan berpikir kritis. Pengalaman ini juga mengajarkan mereka pentingnya komitmen dan disiplin, serta kemampuan untuk beradaptasi dan bersikap fleksibel dalam menghadapi tantangan. 

Dengan demikian, keterlibatan aktif dalam organisasi dan kepanitiaan merupakan sarana penting untuk mengasah soft skill yang akan menjadi aset berharga sepanjang hidup mereka.

Universitas Airlangga (UNAIR) merupakan salah satu universitas yang memfasilitasi berbagai organisasi seperti BEM, DLM, BLM, LPM, UKM, HIMA serta berbagai kepanitiaan bagi mahasiswanya. UNAIR sangat menganjurkan mahasiswanya dari sejak menjadi mahasiswa baru untuk melibatkan diri dalam organisasi maupun kepanitiaan yang ada.

 Hal tersebut sesuai dengan slogan universitas tersebut yakni "Excellence with Morality" yang diharapkan agar lulusan mahasiswa UNAIR tidak hanya cemerlang dalam kemampuan akademik atau hard skill, tapi juga cemerlang dalam soft skill yang dimiliki. Oleh karena itu, banyak sekali mahasiswa UNAIR yang tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik saja, tapi juga aktif dalam mengikuti organisasi maupun kepanitiaan untuk membangun self branding yang akan digunakan dalam jenjang karirnya.

Apa manfaat dari menguasai soft skill?

Soft skill mencakup berbagai kemampuan seperti komunikasi, kerjasama tim, kepemimpinan, kecerdasan emosional, pemecahan masalah (problem solving), dan manajemen waktu. Berbagai kemampuan yang tercakup dalam soft skill tersebut tentu sangat berguna bagi seorang mahasiswa. 

Kemampuan komunikasi merupakan salah satu yang penting untuk dikuasai oleh mahasiswa, karena dengan menguasai hal tersebut seorang mahasiswa dapat memperluas relasi dengan berinteraksi dengan dosen, rekan sebaya, kakak tingkat, alumni, maupun seorang profesional industri, menyampaikan ide maupun pendapat dengan baik dalam kerja sama tim, menarik perhatian audience dalam menyampaikan sebuah presentasi, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi wawancara kerja. Kemudian manajemen waktu juga merupakan kemampuan yang krusial bagi seorang mahasiswa. 

Dengan memiliki manajemen waktu yang terstruktur, seorang mahasiswa dapat meningkatkan waktu produktivitasnya, mengurangi stress, meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan yang baik dengan tahu mana yang lebih diprioritaskan. Selain dua penjelasan di atas, masih banyak lagi manfaat yang didapatkan oleh mahasiswa dengan menguasai soft skill yang dimiliki. 

Peran organisasi maupun kepanitiaan intra kampus dalam meningkatkan soft skill tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebagai mahasiswa, sudah sepatutnya kita tidak melewatkan kesempatan emas untuk melibatkan diri dalam organisasi maupun kepanitiaan intra kampus. 

Pengalaman-pengalaman yang didapatkan tentu tidak hanya memperkaya CV, tapi juga membentuk karakter serta pola pikir yang adaptif serta responsif terhadap tantangan yang akan dihadapi terutama di dunia kerja. Oleh karena itu, mulailah mengambil langkah untuk menuju kehidupan yang sukses dan cemerlang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun