Dosen Pembimbing Rijal Khaerani S.Si.,M.Stat.
Manajemen Pemasaran Pariwisata, Universitas Pendidikan Indonesia
PESONA WISATA KOTA AMBON, MALUKU
Dikenal sebagai kota musik, Ambon punya sisi lain yang menarik untuk dijelajahi karena sejarahnya yang panjang, Ambon menyimpan sejuta keindahan yang patut dikunjungi. Apa saja yang tersembunyi di Kota Ambon, yuk kita simak selengkapnya.
1.Gong Perdamaian
Gong Perdamaian Ambon atau Gong Perdamaian Dunia merupakan Gong Perdamaian ke-35 di dunia dan terletak di Taman Pelita, dekat pusat kota Ambon Gong yang megah dan besar ini dibangun di kota Ambon untuk meningkatkan citra kota yang dulunya identik dengan kerusuhan dan kekerasan.
Peristiwa tragis yang terjadi pada tahun 1999 tentu meninggalkan luka yang sangat menyakitkan bagi negara besar ini, khususnya masyarakat Ambon. Terakhir, apapun rasa damai yang masih ada, masyarakat Amborn berjuang untuk pulih dari menurunnya toleransi antar warga.
Setelah masa reformasi dimulai, masyarakat Ambon mulai menata kembali peradabannya sedikit demi sedikit dengan toleransi yang hampir hilang. Pembangunan akhirnya berjalan lancar, masyarakat kembali menemukan pola hidup aktif bahkan bisa kembali berintegrasi ke dalam kelompok yang berbeda, meski masih ada keraguan dan kekhawatiran di hati, dalam hal ini pemerintah Indonesia tidak mau melanjutkan. diam. Berbagai upaya dilakukan untuk memulihkan kehidupan di Ambon. Pembangunan monumen gong raksasa yang diberi nama “Gong Perdamaian Dunia” ini merupakan bukti nyata upaya pemerintah saat itu.
2.Pantai Natsepa
Pantai berpasir Pantai Natsepa merupakan salah satu pantai terluas di pesisir Pulau Ambon. Meski pantai berpasirnya tidak sepanjang Pantai Liang, namun luas Pantai Natsepa yang lebih luas memberikan wisatawan lebih banyak ruang untuk berbagai aktivitas. Pasir di Pantai Natsepa biasanya sangat luas saat air surut sehingga memungkinkan wisatawan untuk bermain bola, bersantai, dan sekaligus bermain pasir di tempat yang sama.
Diluar dari keindahannya, pantai ini juga terkenal dengan makanan yang tak kalah legendarisnya.
Makanannya adalah rujak buah khas Natsepa. Pada dasarnya rujak ini sama dengan rujak biasa yang banyak kita jumpai dimana-mana, namun yang membedakan adalah selai kacang yang melengkapi buahnya. Rujak buah natsepa merupakan salah satu makanan yang digemari setiap orang yang berkunjung ke Pantai Natsepa, saat hari libur biasanya warga nelayan setempat menyewakan perahu untuk wisatawan dengan harga yang sangat terjangkau. Ombak di Pantai Natsepa relatif tenang sehingga cocok untuk berwisata perahu atau berenang. Secara keseluruhan, Pantai Natsepa merupakan destinasi wisata berkualitas yang pantas menyandang predikat legendaris karena keberadaannya lebih memiliki nilai tersendiri dibandingkan pantai-pantai lain di Pulau Ambon.
3.Jembatan Merah Putih
Jembatan ini membentang di kedalaman Teluk Ambon, menghubungkan Rumah Tiga (Poka) dan Khativ Kesir (Galala). Dari atas jembatan, Anda bisa menikmati pemandangan Teluk Ambon yang menakjubkan.Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia bagian timurInilah yang menjadi daya tarik Ambon dan tentunya simbol kota Ambon.
Dibalik nama jembatan ini ada sebuah ceerita yang menarik,yang dimana mengapa samapi diberi dengan nama jembatan Merah-Putih? Padahal, nama aslinya adalah Galala-Poka. Ini adalah dua desa yang dihubungkan oleh sebuah jembatan, namun nyatanya dua desa yang dilewati jembatan tersebut adalah Desa Galala dan Desa Rumah tiga, dan Poka tidak boleh dilewatkan. Namun warga Desa Rumadiga yang wilayahnya juga dilintasi jembatan tersebut.
Jembatan Merah Putih, keberatan dengan nama ini. Pasalnya, warga Desa Rumah Tiga merasa tidak masuk dalam nama jembatan tersebut. Menanggapi penolakan tersebut, Kementerian PUPR selanjutnya mengadakan pertemuan untuk mencari solusi penamaan jembatan tersebut. Hasil pertemuan tersebut akhirnya diberi nama Jembatan Merah Putih karena Maluku merupakan salah satu dari delapan provinsi pertama yang berdiri di Indonesia sejak kemerdekaan. Keberadaan jembatan ini membawa banyak manfaat, seperti mempersingkat waktu tempuh bandar udara Pattimura menuju pusat kota Ambon dari 60 menit menjadi 20 menit.
4.Wisata Morea desa Waai
Sekilas, Morea nampak semacam belut listrik yang hidup di air asin, tetapi sesungguhnya hewan tersebut berasal dari sungai air tawar yang tercipta dari mata air Waiselaka. Badannya panjang serta bundar, panjang 2- 2, 5 m serta diameter 15- 20 sentimeter. Segala permukaan kulitnya licin serta sedikit berdahak, tetapi Moria tidaklah hewan ganas yang kasar terhadap manusia.Moorea di sumber mata air Waiselaka sangat jinak serta menguasai kehidupan manusia. Mereka biasa melalui di antara masyarakat Desa Waai yang lagi cuci baju ataupun mandi di Sungai Waiselaka. Desa Waai berjarak dekat 30 km dari pusat kota Ambon.
Diperlukan waktu dekat 60 menit buat menggapai tempat ini dengan becak otomatis. Penduduk desa Waai sangat ramah serta terbiasa dengan turis yang tiba mendatangi sungai mereka ialah Sungai Morea. Umumnya tidak terdapat harga spesial untuk turis yang berkunjung.Morea di desa ini tinggal di sebuah kolam indah yang dikelilingi pepohonan rindang bernama Wae Saraka.Air di kolam ini sangat jernih sehingga pengunjung dapat melihat dengan jelas dasar kolam bahkan ada hewan-hewan lain yang Selain Morea,
5.Pantai Pintu Kota
Pantai Pintu Kota merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat anda berlibur atau berwisata ke Maluku
Pantai ini berjarak kurang lebih 20 km dari kota Ambon.Pantai di Desa Ratuharat ini terkenal dengan tebing-tebingnya yang bertahun-tahun terkikis ombak sehingga menimbulkan lubang dan terowongan pada tebing tersebut.
Pantai ini menyuguhkan panorama indah dengan lubang-lubang karang besar yang mengelilingi karang.
Karena keindahannya, pantai ini sering dijadikan lokasi foto pernikahan. Untuk mencapai pantai ini harus menuruni anak tangga yang cukup curam, namun tidak terlalu panjang. Birunya perairan, hijaunya pepohonan, dan hamparan karang yang indah tentu menjadi perpaduan pemandangan menakjubkan yang memukau setiap orang yang melihatnya. Namun, Anda hanya bisa menemukan jalan beraspal menuju batas desa. Sisa perjalanan akan membawa Anda berjalan kaki melalui jalan berbatu. Pantai Pintu Kota Ambon mempunyai ciri khas pantai berbatu dengan jumlah pasir yang sedikit. Selain itu, terdapat beberapa tanjakan yang terjal, licin dan curam untuk dilintasi sehingga perlu memakai sepatu yang sesuai untuk menghindari kecelakaan.
Cara Menuju ke Ambon
Perjalanan menuju Kota Ambon dapat dilakukan melalui jalur laut dan udara. Soal jalur laut, Ambon mempunyai pelabuhan bernama Pelabuhan Yos Sudarso, Jl Yos Sudarso, Kel Honipopu, Sirimau, Kota Ambon. Pelabuhan ini menawarkan perjalanan antar pulau antara lain Jakarta, Surabaya, Makassar, Kupang, dan Jayapura
Untuk angkutan udara, kini memiliki rute menuju Bandara Internasional Pattimura Ambon dari beberapa kota besar di Indonesia antara lain Medan, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H