Tren bisnis online menjadi peluang yang cukup menggiurkan untuk dijalankan. Pasalnya, bisnis ini bisa dilakukan oleh semua pelaku usaha tanpa harus mempertimbangkan lokasi berjualannya. Bermodalkan perangkat smartphone dan barang atau jasa yang akan dijual, mereka bisa meraup untung besar jika menekuni bisnis online ini.
Seperti yang dilakukan oleh Riska Novia, pengusaha kue asal Bandung yang sukses meraup untung lewat bisnis makanan secara daring. Bermula dari memanfaatkan peluang yang ada, karena saat itu sedang ramai kue artis, ia pun tertarik untuk bersaing dengan menciptakan kue miliknya sendiri.Â
Bahkan, bisnis kue bernama Bandung Cheesecuit miliknya sudah diikuti lebih dari 15 ribu orang lewat Instagram. Ini menjadi bukti bahwa tren berjualan lewat media sosial tidak bisa dianggap main-main.Â
"Yang terpenting dalam merintis bisnis makanan itu membangun keyakinan konsumen kita. Contohnya kalo misalnya kita bikin bisnisnya online, cara paling mudah dalam ningkatin kepercayaan konsumen adalah dengan testimoni-testimoni menarik," katanya.Â
Tentunya, selain menjaga mutu dan kualitas dari produk atau jasa yang dijual, kita juga harus memperhatikan strategi promosi yang baik melalui media sosial. Meskipun media sosial memberikan kebebasan untuk berjualan, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terlebih lagi, setiap tahunnya selalu ada tren media sosial yang bisa menjadi cara menarik untuk dimanfaatkan di media sosial bisnis kita.Â
Lalu, bagaimana menjalankan bisnis online lewat tren media sosial 2019? Simak pembahasan berikut ini!Â
1. Ciptakan cerita
Konon, masyarakat lebih tertarik dengan sebuah 'cerita' yang disampaikan oleh sebuah brand. Maka tak heran jika akhir-akhir ini kita lebih sering melihat brand yang menawarkan cerita untuk menyampaikan pesannya. Selain agar mudah dipahami oleh audiens, cara ini dianggap paling jitu untuk memperkenalkan brand kita kepada masyarakat luas.
Jika kamu tertarik untuk memulai bercerita lewat brand, kamu bisa terlebih dahulu menentukan pesan apa yang ingin disampaikan. Sebagai contoh, kamu ingin konsumen tahu jika produk yang kamu jual sangat cocok digunakan oleh Wanita karir, maka kamu bisa memulai dengan mengunggah potret kaum hawa di media sosial dan mengembangkan ide cerita seperti wanita tangguh yang bekerja keras demi keluarga.Â
2. Posting video dengan frekuensi tertentu
Masyarakat lebih tertarik untuk menyaksikan video dibanding dengan gambar saja. Maka tak heran jika video menjadi 'alat penunjang' kesuksesan sebuah brand dalam melakukan promosi. Seperti yang dikatakan oleh Brian Gwin, CEO Greenview Investment Partners, "Bisnis yang dengan cepat belajar bagaimana menceritakan kisah mereka melalui konten video akan mengalami kesuksesan media sosial lebih baik daripada yang mengabaikannya,".Â
Jika kamu tertarik untuk membuat video yang akan diunggah di media sosial bisnismu, pastikan video tersebut sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan frekuensi mengunggah video.Â
Sebagai contoh, jika kamu ingin mengunggah video di media sosial setiap bulan, maka harus dilakukan secara rutin. Cara ini dilakukan untuk membangun interaksi yang baik dengan konsumenmu.Â
3. Fokus media sosial pada mobile (tampilan yang mobile-friendly)
Seperti kita ketahui, media sosial saat ini bisa diakses melalui mobile (ponsel) maupun melalui desktop. Namun ternyata, sebagian besar platform ternyata lebih sering diakses oleh penggunanya melalui mobile, misalnya Facebook. Facebook mengklaim bahwa 84% pendapatan iklannya berasal dari mobile. Hal ini semakin memperkuat fakta bahwa sebagian besar pengguna sosial media mengaksesnya melalui ponsel.Â
Maka dari itu, salah satu upaya yang bisa kamu lakukan untuk menarik audiens berkunjung ke media sosial bisnismu adalah dengan menciptakan tampilan yang mobile-friendly. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan platform yang bisa diakses lewat mobile, atau konten-konten yang rapi ketika diakses lewat ponsel. Hindari menggunakan gambar yang terlalu besar dan tulisan-tulisan padat yang membuat audiens sulit membaca pesan yang akan disampaikan.
4. Bangun grup di sosial media (Facebook atau WhatsApp)
Membangun relasi dengan konsumen menjadi kunci kesuksesan dari sebuah brand. Mengapa? Semakin konsumen merasa 'dekat' dengan sebuah produk, maka mereka akan secara tidak langsung percaya dan menjadi pelanggan setia. Maka, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan grup di media sosial, seperti Facebook atau WhatsApp.
Adanya grup di media sosial akan memudahkan konsumenmu ketika mengalami kendala saat menggunakan produk dan jasa yang kamu miliki. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan saran dan masukkan dari konsumenmu secara langsung melalui grup tersebut. Ini sangat penting untuk meningkatkan kepuasan konsumen sehingga nantinya mereka akan menjadi konsumen yang setia dengan produkmu.Â
5. Berkolaborasi dengan influencer
Pernah melihat sebuah produk yang direview atau dipromosikan oleh influencer atau artis idolamu? Lalu, apakah kemudian kamu tertarik untuk menggunakan produk tersebut? Jika tertarik, maka kamu telah masuk dalam salah satu strategi periklanan yakni kolaborasi dengan influencer.Â
Biasanya, orang cenderung akan menggunakan produk yang sama dengan yang digunakan oleh orang terpercaya. Selain dari teman dan orang sekitar, kita akan tertarik menggunakan barang ketika melihat artis idola kita menggunakan produk yang sama.
Dari sini, kita bisa menemukan benang merah jika strategi kolaborasi dengan influencer cukup digandrungi terutama oleh masyarakat yang menggunakan media sosial. Tak jarang para influencer memanfaatkan media sosial pribadinya untuk berjualan produk-produk tertentu.Â
Nah, kamu juga bisa melakukan hal yang sama untuk meningkatkan awareness produkmu dengan menggunakan jasa influencer. Kamu bisa menyeleksi influencer yang sesuai dengan produkmu berdasarkan hobi, keahlian, hingga konten-konten media sosialnya yang sesuai dengan bisnis yang sedang kamu jalani saat ini.Â
6. Sesi tanya jawab
Tren media sosial 2019 terakhir yang bisa kamu terapkan yakni dengan mengadakan sesi Q&A (Tanya-Jawab). Cara ini bisa dilakukan untuk menjalin komunikasi lebih intens dengan konsumen yang berdampak pada peningkatan kepercayaan mereka. Pada sesi tanya jawab, konsumen bisa mengajukan pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan brand mu dan akan kamu jawab baik secara live atau melalui program yang dikemas secara unik.Â
Hal yang perlu diperhatikan saat kamu membuat sesi tanya jawab ini adalah kamu harus mampu menguasai produkmu secara dalam. Jangan sampai, setelah sesi ini berakhir, konsumen masih belum bisa memahami jawaban yang kamu berikan. Maksimalkan sesi tanya jawab ini dengan membuat jadwal rutinnya, misalnya setiap 2 (dua) minggu sekali atau 1 (satu) bulan sekali.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk kamu yang ingin menjalankan bisnis online lewat tren media sosial 2019. Selain media sosial, kamu juga perlu menggunakan alat penunjang bisnismu seperti aplikasi kasir berbasis POS (Point of Sales). Pastinya, semakin mudah kamu menjalankan bisnis, pelanggan akan semakin puas dan tertarik untuk kembali membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan.Â
Selamat menjalankan bisnis!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H