Mohon tunggu...
sellaputrifebb01
sellaputrifebb01 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Unjani

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tantangan Baru Bagi Gubernur Terpilih Jawa Barat 2024

19 Januari 2025   20:04 Diperbarui: 19 Januari 2025   20:04 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan Terpilih Pilkada Gubernur Jawa Barat 2024 (Sumber: Tempo)

Pada tahun 2024, Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Barat, telah melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah atau yang biasa dikenal Pilkada di daerahnya, dengan dimenangkan oleh pasangan calon gubernur nomor urut 04, yaitu Dedi Mulyadi  beserta Erwan Setiawan. Pasangan ini berhasil merebut suara masyarakat Jawa Barat dengan perolehan suara 62.22% berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan Oleh Komisi Pemilihan Umum setempat (KPU Jabar). Hasil suara yang diperoleh oleh pasangan calon nomor urut 04 ini tidak hanya menunjukkan tingginya popularitas yang dimiliki pasangan tersebut, namun menunjukkan juga betapa besar harapan serta kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada calon pemimpin daerahnya dalam periode yang akan datang. 

Masyarakat Jawa Barat saat ini menaruh harapan besar kepada pasangan terpilih tersebut, dengan harapan dapat menghadirkan perubahan atau inovasi baru yang nyata bagi Jawa Barat. Di balik kemenangan gemilang yang didapatkan Dedi Mulyadi atau yang akrab dikenal dengan panggilan KDM, oleh masyarakat Jawa Barat, selanjutnya dihadapkan pada tantangan yang besar untuk mewujudkan aspirasi dari masyarakatnya serta dalam menjalankan roda pemerintahan.

Pasangan Terpilih Pilkada Gubernur Jawa Barat 2024 (Sumber: Tempo)
Pasangan Terpilih Pilkada Gubernur Jawa Barat 2024 (Sumber: Tempo)

Sebagai Gubernur Jawa Barat yang baru, Dedi Mulyadi diharapkan dapat memahami keberagaman masalah yang dihadapi di Jawa Barat. Dengan situasi Provinsi Jawa Barat yang termasuk ke dalam kategori dengan jumlah penduduk yang terus berkembang, tentunya diiringi dengan persoalan seperti kemiskinan hingga keluhan terhadap infrastruktur. Salah satu tantangan besar yang akan dihadapi oleh Dedi Mulyadi, yaitu keluhan masyarakat Jawa Barat terhadap infrastruktur. Keluhan tersebut dipertegas dengan adanya data aduan pada aplikasi Sapawarga, yaitu sebanyak 190 aduan masalah infrastruktur. 

Infrastruktur bukan hanya persoalan yang harus diselesaikan untuk masyarakat saja, namun sebagai pintu gerbang perdagangan serta industri di Pulau Jawa, Provinsi Jawa Barat memerlukan perbaikan juga pembangunan infrastruktur yang baik dan merata di semua wilayah yang ada di Jawa Barat. Dengan adanya infrastruktur yang baik diharapkan dapat mendorong terus perekonomian serta memberikan kemudahan akses terhadap semua masyarakat Jawa Barat, terkhusus bagi masyarakat yang ada di wilayah terpencil atau pedesaan. 

Pilkada menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, yang merujuk kepada proses pemilihan kepala daerah baik di tingkat provinsi, maupun kabupaten atau kota, oleh warga negara yang memenuhi syarat,untuk memilih seorang pemimpin yang akan memimpin pemerintahan daerahnya. Pilkada merupakan bagian dari pesta demokrasi di tingkat daerah yang mengajak masyarakat berpartisipasi dan menganal siapa calon yang akan memimpin di daerahnya, serta dianggap mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik, dan dapat merealisasikan aspirasi dari masyarakat di wilayah tersebut. 

Beberapa pakar ikut memberikan definisi mengenai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Menurut Suharizal, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan perjalanan politik panjang yang diwarnai tarik-menarik antara kepentingan elit politik dan kehendak politik, kepentingan nasional dan internasional. Sedangkan, menurut Ramlan Pilkada adalah sebuah mekanisme penyelesaian serta pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai yang dipercayai. Dapat disimpulkan, garis besarnya bahwa Pilkada merupakan proses demokrasi di tingkat daerah, dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam memilih pemimpin di daerahnya sendiri untuk menjalankan roda pemerintahan daerahnya.

Analisis Tantangan Baru bagi Gubernur Terpilih Jawa Barat (Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Jawa Barat telah menghasilkan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat untuk memimpin dan melanjutkan kepemimpinan dalam menjalankan roda pemerintahan di Provinsi Jawa Barat. 

Hasil Pilkada 2024 membawa angin segar sekaligus tantangan bagi proses kepemimpinan selanjutnya di Jawa Barat. Masyarakat mengharapkan angin segar yang dibawa dari terpilihnya Gubernur Jawa Barat ini, salah satunya memberikan dampak positif bagi infrastruktur Jawa Barat. Infrastruktur  menjadi penentu dalam lancarnya perekonomian, persoalan mengenai infrastruktur masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintahan sebelumnya dan menjadi keluhan serta aduan terbanyak dari masyarakat Jawa Barat. Dengan pengalamannya yang memberikan dampak positif yang signifikan di Purwakarta, Dedi Mulyadi yakin bahwa dirinya dapat melakukan pengembangan infrastruktur yang lebih luas daripada sebelumnya yaitu di Provinsi Jawa Barat. Program yang menjadi ancang-ancang untuk direalisasikan oleh Dedi Mulyadi, salah satunya pembangunan jalan tol untuk memperlancar pergerakan orang dan barang. Adanya peningkatan infrastruktur tidak hanya bertujuan meningkatkan ekonomi tetapi juga untuk mempermudah mobilitas masyarakat yang berdampak terhadap kualitas hidup masyarakat.

Dedi Mulyadi diperkirakan akan melanjutkan pengembangan infrastruktur sektor pariwisata di Jawa Barat, mengingat Jawa Barat memiliki potensi yang besar pada destinasi alam serta budayanya. Dalam memaksimalkan potensi tersebut infrastruktur yang mrmadai sangat diperlukan seperti adanya akses jalan yang baik menuju tempat wisata, fasilitas transportasi yang memadai, serta akomodasi dan fasilitas yang mendukung dalam proses peningkatan infrastruktur tersebut. Dengan pengalaman yang dimilki oleh Dedi Mulyadi selama menjabat menjadi Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi diprediksikan akan meningkatkan konektivitas serta infrastruktur dikawasan wisata untuk menarik lebih banyak wisatawan dan menciptakan peluang ekonomi bagim masyarakat lokal.

Namun, pembangunan infrastruktur juga perlu memperhatikan keberlanjutan. Dedi Mulyadi selanjutnya diperkirakan akan mengutamakan perencanaan infrastruktur yang ramah lingkungan serta tahan bencana. Tujuannya, memastikan pembangunan tidak hanya mendukung ekonomi, tetapi juga melindungi alam untuk generasi mendatang.

Selain itu, Dedi akan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur dengan memberdayakan masyarakat melalui pelatihan yang akan diadakan oleh pemerintah serta partisipasi langsung dari masyarakat. Pendekatan ini diharapkan memastikan pembangunan sesuai dengan kebutuhan lokal dan memberikan dampak yang positif.

Secara keseluruhan, Dedi Mulyadi memiliki potensi menciptakan pembangunan infrastruktur yang merata dan keberlanjutan, mendongkrak sektor pariwisata, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.

Sebagai Gubernur Jawa Barat yang baru terpilih, Dedi Mulyadi akan dihadapkan pada sejumlah tantangan besar terkait pembangunan infrastruktur yang perlu segera ditangani untuk mendukung kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu tantangan utama adalah pemerataan pembangunan infrastruktur antar wilayah. Walaupun kota-kota besar seperti Bandung dan Bekasi telah memiliki infrastruktur yang cukup berkembang, banyak daerah di pedesaan Jawa Barat yang masih terisolasi dengan akses jalan yang buruk. Dapat kita lihat,saat ini terdapat kesenjangan yang cukup besar antara kedua wilayah di Jawa Barat yaitu Wilayah utara, seperti Bandung dan Bekasi, telah berkembang pesat, sementara wilayah selatan, termasuk Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis, masih menghadapi kendala dalam aksesibilitas.

Maka dari itu, pemerintahan saat ini, perlu nemperbaiki konektivitas. Hal ini sangat penting untuk meratakan pembangunan, meningkatkan potensi ekonomi, serta mempermudah pergerakan barang dan orang antar daerah. Tanpa konektivitas yang memadai, ketimpangan ekonomi dan sosial akan terus berlanjut, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur harus mengutamakan perbaikan jalan, jembatan, dan sarana transportasi yang efisien untuk menghubungkan kedua wilayah tersebut.Dedi Mulyadi harus memastikan adanya distribusi pembangunan infrastruktur yang lebih merata, sehingga daerah-daerah terpencil dapat berkembang dan mengurangi kesenjangan antara kawasan perkotaan dan pedesaan.

Selanjutnya, keterbatasan anggaran untuk pembangunan infrastruktur juga menjadi kendala penting. Jawa Barat, dengan jumlah penduduk yang besar dan berbagai kebutuhan infrastruktur, membutuhkan dana yang sangat besar. Dedi harus cerdas dalam mencari sumber pendanaan, baik dari anggaran daerah (APBD), anggaran pusat (APBN), maupun menggandeng sektor swasta melalui kemitraan publik-swasta untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur tersebut.

Selain itu, penanggulangan bencana dalam pembangunan infrastruktur menjadi fokus penting yang harus diperhatikan. Jawa Barat memiliki potensi bencana alam, seperti banjir dan longsor, yang sering merusak infrastruktur yang dibangun. Dedi Mulyadi harus memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana, dirancang untuk tahan terhadap bencana serta ramah lingkungan agar dapat mengurangi dampak buruk dari bencana alam.

Terakhir, keterlibatan dari masyarakat Jawa Barat dalam pembangunan infrastruktur akan menjadi tantangan tersendiri. Meskipun di Purwakarta Dedi sudah menjalankan program pemberdayaan masyarakat, namun ini akan menjadi tantangan baru dari bagi Era kepemimpinannya terutama dengan posisi Jawa Barat yang memilki jumlah penduduk serta wilayah yang cukup padat. Partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan infrastruktur sangat penting agar proyek-proyek pembangunan dapat memenuhi kebutuhan lokal dan mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat.

Dengan berbekal pengalaman sebelumnya dan visinya, Dedi Mulyadi diharapkan dapat mampu menghadapi tantangan-tantangan yang akan datang dalam proses implementasi dari ambisinya, dan mampu membawa  Jawa Barat menuju pembangunan infrastruktur yang lebih merata, berkelanjutan, serta inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun