Dedi Mulyadi diperkirakan akan melanjutkan pengembangan infrastruktur sektor pariwisata di Jawa Barat, mengingat Jawa Barat memiliki potensi yang besar pada destinasi alam serta budayanya. Dalam memaksimalkan potensi tersebut infrastruktur yang mrmadai sangat diperlukan seperti adanya akses jalan yang baik menuju tempat wisata, fasilitas transportasi yang memadai, serta akomodasi dan fasilitas yang mendukung dalam proses peningkatan infrastruktur tersebut. Dengan pengalaman yang dimilki oleh Dedi Mulyadi selama menjabat menjadi Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi diprediksikan akan meningkatkan konektivitas serta infrastruktur dikawasan wisata untuk menarik lebih banyak wisatawan dan menciptakan peluang ekonomi bagim masyarakat lokal.
Namun, pembangunan infrastruktur juga perlu memperhatikan keberlanjutan. Dedi Mulyadi selanjutnya diperkirakan akan mengutamakan perencanaan infrastruktur yang ramah lingkungan serta tahan bencana. Tujuannya, memastikan pembangunan tidak hanya mendukung ekonomi, tetapi juga melindungi alam untuk generasi mendatang.
Selain itu, Dedi akan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur dengan memberdayakan masyarakat melalui pelatihan yang akan diadakan oleh pemerintah serta partisipasi langsung dari masyarakat. Pendekatan ini diharapkan memastikan pembangunan sesuai dengan kebutuhan lokal dan memberikan dampak yang positif.
Secara keseluruhan, Dedi Mulyadi memiliki potensi menciptakan pembangunan infrastruktur yang merata dan keberlanjutan, mendongkrak sektor pariwisata, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
Sebagai Gubernur Jawa Barat yang baru terpilih, Dedi Mulyadi akan dihadapkan pada sejumlah tantangan besar terkait pembangunan infrastruktur yang perlu segera ditangani untuk mendukung kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu tantangan utama adalah pemerataan pembangunan infrastruktur antar wilayah. Walaupun kota-kota besar seperti Bandung dan Bekasi telah memiliki infrastruktur yang cukup berkembang, banyak daerah di pedesaan Jawa Barat yang masih terisolasi dengan akses jalan yang buruk. Dapat kita lihat,saat ini terdapat kesenjangan yang cukup besar antara kedua wilayah di Jawa Barat yaitu Wilayah utara, seperti Bandung dan Bekasi, telah berkembang pesat, sementara wilayah selatan, termasuk Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis, masih menghadapi kendala dalam aksesibilitas.
Maka dari itu, pemerintahan saat ini, perlu nemperbaiki konektivitas. Hal ini sangat penting untuk meratakan pembangunan, meningkatkan potensi ekonomi, serta mempermudah pergerakan barang dan orang antar daerah. Tanpa konektivitas yang memadai, ketimpangan ekonomi dan sosial akan terus berlanjut, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur harus mengutamakan perbaikan jalan, jembatan, dan sarana transportasi yang efisien untuk menghubungkan kedua wilayah tersebut.Dedi Mulyadi harus memastikan adanya distribusi pembangunan infrastruktur yang lebih merata, sehingga daerah-daerah terpencil dapat berkembang dan mengurangi kesenjangan antara kawasan perkotaan dan pedesaan.
Selanjutnya, keterbatasan anggaran untuk pembangunan infrastruktur juga menjadi kendala penting. Jawa Barat, dengan jumlah penduduk yang besar dan berbagai kebutuhan infrastruktur, membutuhkan dana yang sangat besar. Dedi harus cerdas dalam mencari sumber pendanaan, baik dari anggaran daerah (APBD), anggaran pusat (APBN), maupun menggandeng sektor swasta melalui kemitraan publik-swasta untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur tersebut.
Selain itu, penanggulangan bencana dalam pembangunan infrastruktur menjadi fokus penting yang harus diperhatikan. Jawa Barat memiliki potensi bencana alam, seperti banjir dan longsor, yang sering merusak infrastruktur yang dibangun. Dedi Mulyadi harus memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana, dirancang untuk tahan terhadap bencana serta ramah lingkungan agar dapat mengurangi dampak buruk dari bencana alam.
Terakhir, keterlibatan dari masyarakat Jawa Barat dalam pembangunan infrastruktur akan menjadi tantangan tersendiri. Meskipun di Purwakarta Dedi sudah menjalankan program pemberdayaan masyarakat, namun ini akan menjadi tantangan baru dari bagi Era kepemimpinannya terutama dengan posisi Jawa Barat yang memilki jumlah penduduk serta wilayah yang cukup padat. Partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan infrastruktur sangat penting agar proyek-proyek pembangunan dapat memenuhi kebutuhan lokal dan mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat.
Dengan berbekal pengalaman sebelumnya dan visinya, Dedi Mulyadi diharapkan dapat mampu menghadapi tantangan-tantangan yang akan datang dalam proses implementasi dari ambisinya, dan mampu membawa  Jawa Barat menuju pembangunan infrastruktur yang lebih merata, berkelanjutan, serta inklusif.