Mahasiswa KKN Tim II 2021 Universitas Diponegoro ajar para siswa ubah cara pandang fisika dengan cara eksperimen seru membuat roket air dengan bahan sederhana yang dapat ditemukan dengan mudah.
Semarang (04/08/2021)Salah satu dampak Covid-19 adalah terhambatnya proses pembelajaran. Munculnya pandemi Covid-19 kegiatan belajar mengajar yang semula dilakukan disekolah kini menjadi belajar dirumah melalui daring yang tentunya membuat minat belajar anak-anak menurun. Sehingga, berdampak pada penurunan kualitas.
Akibatnya, banyak anak-anak yang kurang memahami materi pembelajaran dan tidak mendapatkan ilmu yang cukup. Salah satu bentuk pembelajaran efektif dan menyenangkan dengan mengadakan program FSE (Fun Science Experiment) sebagai penunjang pembelajaran dalam upaya menjaga pendidikan berkualitas dan menambah minat belajar. Program FSE (Fun Science Experiment) dilaksanakan di RW 10 Pandean lamper Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Program FSE (Fun Science Experiment) membuat roket air dengan alat bahan berupa botol bekas, pentil, pomba ban, dan air.
Dasar hukum roket air adalah hukum III Newton berbunyi : “Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah.”.
Beberapa konsep dan prinsip fisika seperti Hukum Newton, momentum dan impuls serta gerak parabola dapat diaplikasikan pada roket air .
Roket air memberikan gaya aksi yang sangat besar kepada gas, dengan mendorong gas keluar, dan gas tersebut memberikan gaya reaksi yang sama besar, dengan mendorong roket air ke atas.
Gaya dorong yang diberikan gas kepada roket air sama besar dengan gaya yang diberikan roket air kepada gas, hanya arahnya berlawanan. Roket air mendorong gas ke bawah, gas mendorong roket air ke atas.
Konsep fisika yang lain yang terdapat dalam prinsip kerja dari roket air adalah tentang dari sifat udara yang memiliki tekanan dan menempati ruang, tentang perubahan energi, serta tentang sifat bahan dan kegunaannya.
Tak jarang banyak siswa yang bertanya-tanya seputar roket air dan cara pembuatannya. Para siswapun banyak yang bercerita bahwa baru pertama kali membuat roket air dan mengaku senang bisa menjadi pengalaman yang telah dirasakan selama masa pandemi Covid-19 ini.
Bu Maslichah selaku salah satu orang tua siswa berpendapat “melalui program pembelajaran ini dapat meningkatkan pemahaman anak tentang konsep sains dalam kaitannya dengan kehidupan sehari- hari dan anak menjadi memiliki minat untuk belajar”.
Program pembelajaran FSE (Fun Science Experiment) diadakan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan walaupun sistem pembelajaran daring sudah diterapkan, para siswa diharapkan tetap dapat meningkatkan minat belajar serta berkeingintahuan terutama dibidang sains.
Penulis : Sella Hevi Nurpratiwi / Fakultas Sains dan Matematika / Fisika
Dosen Pendamping Lapangan (DPL) : Oktavianto Eko Jati,S.Pi.,M.Si.
#KKNTimII2021 #UniversitasDiponegoro #p2kknundip #lppmundip
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H