Mohon tunggu...
Money

Akibat Konsumsi yang Kurang Benar

9 Oktober 2016   16:45 Diperbarui: 9 Oktober 2016   16:55 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Assalamualaikum wr wb.

Salam sejahtera bagi kita semua semoga tetap dilindungan tuhan yang maha Esa. Kali ini saya akan mengupas masyarakat dalam hal konsumsi. Banyak diantara masyarakat yang salah dalam mengkonsumsi. Bagaimanakah konsumsi yang salah itu dan bagaimana seharusnya masyarakat mengkonsumsi barang bagi dirinya sendiri.

Alangkah baiknya kita terlebih dulu mengerti apa itu konsumen dan konsumsi. Agar kita lebih mudah memahami. Konsumsi istilah dalam bahasa Inggris consumptionyaitu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna benda, baik berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara berlangsung. Sedangkan konsumen yaitu orang pemakai barang dan jasa yang tersedia di masyarakat, baik bagi kepentingan pribadi dan umum.

Dalam islam sudah dijelaskan bahwa konsumen yang baik itu adalah konsumen yang tidak melakukan kemubadziran, tidak bersifat kikir, tidak berhutang jika tidak terpaksa, dan sifat yang sederhana. Namun saya akan membahas tentang thewrong people in consumptiondimana masyarakat salah dalam konsumsi.

Kesalahan disini terletak pada barangnya yang dikonsumsi. Dimasyarakat sekitar pasti ada yang mengkonsumsi barang yang jelek nilainya atau rendah dibandingakn dengan konsumsi barang yang bagus nilainya atau tinggi nilainya. Seperti contoh kita mempunyai dua barang, yang satu barang dengan nilai yang rendah dan satunya dengan nilai yang tinggi. Kita pasti akan menjualnya barang dengan nilai konsumsinya tinggi dan barang yang nilainya rendah akan dikonsumsi sendiri atau dimakan sendiri jika itu berbentuk makanan.

Contoh lainya dalam hal ekspor dan impor. Ekspor ikan dalam jumlah yang besar. Indonesia bekerja sama dengan Jepang dalam hal ekspor perikanan. Indonesia mengekspor ikan yang kualitas bagus dan tinggi nilai gizinya ke negara Jepang, sedangkan masyarakat indonesia sendiri mengkonsumsi ikan yang jumlah gizinya kalah dengan ikan yang di eksporkan ke jepang.

Hal ini sangat memperhatinkan khususnya bagi anak-anak yang sering mengkonsumsi ikan. Seharusnya negara ini menikmati hasil alam yang bernilai tinggi bukan malah berniali rendah. Peran pemerintah disini adalah memperbaiki kembali dalam hal ekspor impor agar masyarakatnya sehat dan cerdas.

 Jangan takut akan barang yang kita ekspor itu tidak laku, sebab negara lain sangat butuh konsumsi ikan dalam jumlah besar dan jumlah perikanan di negara indonesia ini sangat melimpah jumlahnya. Takutlah jika masyarakat kita sendiri yang lemah akan pengetahuan dan lemah di bidang kesehatan dan kalah dalam dunia pengetahuan.

Dalam QS. Al-baqarah 172 yang artinya : “hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.” Di dalam ayat ini, Allah mengulangi kembali agar memakan makanan yang baik, sebagaimana yang ditegaskan dalam ayat 168. Selanjutnya Allah menyeru agar selalu bersyukur terhadap nikmat-Nya jika benar-benar beribadah dan menghamba kepada-Nya.

Kesalahan selanjutnya dari konsumen yaitu konsumsi yang boros atau berlebih-lebihan. Konsumerisme merupakan paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok yang menjalankan proses konsumsi barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya

Dalam Al Qur’an surat al Isra’ ayat 28 sudah dijelaskan yang artinya “Sesungguh-nya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas”. Disilah mengapa sering terjadi kesalahan, karena konsumen ingin memenuhi kebutuhannya. Padahal manusia itu bersifat ingin memiliki semuanya namun tak kunjung puas. Hal ini perlu disadari dengan perbanyak bersyukur kepada Allah SWT yang memberi kenikmatan yang melimpah.

Jaid poin penting disini yang saya kutip adalah konsumsilah barang yang halal dan benilai tinggi agar memberikan efek positif kepada konsumen. Dan bagi pengelola ekspor impor sebaiknya berikan barang konsumsi yang bernilai tinggi dan halal itu kepada masyarakatnya sendiri agar bisa lebih baik pengetahuannya dan kesehatannya. Ketimbang harus menjual kepada negara lain barang yang bernilai tinggi itu demi mengantongi keuntungan yang besar.

Poin selanjutnya yaitu jangan bersifat berlebih-lebihan dan konsumerisme yang mana itu akan berdampak buruk pada diri kita sendiri. Kita akan kecanduan dengan hal-hal negatif akan menuruti hawa nafsu kita. Jadi pilihlah yang baik dan jauhi yang buruk.

Demikian artikel yang dapat saya kutip, semoga bermanfaat bagi diri saya sendiri dan orang lain akan konsumsi yang baik. Dan khusunya bagi pengeloa ekspor dan impor di negara ini semoga sadar akan tugasnya. Lebih baik negara lain yang kesusahan dari pada negara kita yang kesusahan.

Wasssalamualaikum wr wb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun