Mohon tunggu...
Seli RatnaLestari
Seli RatnaLestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro 2019

mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan SDM Kecamatan Margorejo dengan Pemberdayaan dan Pelaksanaan LCC BIAN dan KIPI oleh Tim KKN Tematik UNDIP 2022

1 September 2022   01:56 Diperbarui: 1 September 2022   01:58 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           

  Selama Masa Pandemi COVID-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan optimal sehingga mengakibatkan penurunan cakupan Imunisasi dan Peningkatan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti Campak, Rubela, Pertusis, Tetanus dan Difteri di beberapa wilayah. Terdapat 1,7 juta bayi di Indonesia dan 3,4 juta diregional SEAR yg tidak dan belum diimunisasi lengkap selama tahun 2019-2021. Untuk menutup kesenjangan imunitas dan menghentikan persebaran virus campak dan rubella setempat, maka pemerintah melaksanakan program BIAN serentak disemua kabutapen/kota di wil Indonesia.

           KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ) merupakan efek samping yang ditimbulkan setelah dilakukannya imunisasi dan vaksinasi tentunya membuat masyarakat menjadi merasa was-was salah satu contohnya adalah demam. Terjadinya demam pada balita setelah imunisasi, tentunya membuat khawatir para orang tua, maka dari itu diperlukan pencerdasan mengenai Penanganan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Selain itu pengentahuan tentang MPASI juga penting bagi ibu balita  karena bila dilakukan terlalu cepat atau terlalu lambat akan memberikan dampak kepada bayi.  Sejak usia 6 bulan ASI saja tidak dapat mencukupi kebutuhan energi, protein, zat besi, vitamin D, seng, vitamin A sehingga diperlukan MPASI.

           Dalam rangka menyukseskan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), Mahasiswa KKN TEMATIK UNDIP X UNICEF melalukan program multidisplin memberikan sosialisasi dan pemberdayaan MPASI bagi ibu balita pada Sabtu,13 Agustus 2022 di Desa Posyandu Muktiharjo dan Edukasi KIPI yang dikemas dalam Lomba Cerdas Cermat pada Jumat, 19 Agustus 2022 di Desa Margorejo. Kegiatan multi pertama yaitu Sosialisasi MPASI diikuti oleh ibu ibu yang mempunyai bayi baduta bersamaan dengan penimbangan di Posyandu Muktiharjo. Sosialisasi dapat berjalan dengan lacar, dengan mahasiswa sebagai pemberi informasi disertai pembagian leaflet MPASI dan praktek pembuatan MPASI (masakan jadi) sesuai jenis usia anak. Program multi yang ke-2 adalah sosilasisasi terkait KIPI yang dimeriahkan dengan acara LCC KIPI yang diikuti oleh RW 1-RW 7 Desa Margorejo pada Jumat pagi. Setiap RW mengirimkan peserta ibu yang mempunyai balita sebanyak 5 ibu kemudian dilakukan pertandingan dengan menjawab soal  bentuk essay dan benar/salah LCC.  Antusiasme dan partisipasi dari para ibu-ibu dan juga dukungan perangkat desa setempat sangat mendukung terselenggaranya acara dengan baik. Kegiatan ditutup dengan pemberian hadiah kepada juara tim kemudian dilanjutkan foto bersama. Keberlanjutan dari program ini, yaitu masyarakat dapat lebih selektif dalam menyerap informasi yang ada dan perhatian terhadap kesehatan khususnya dalam hal ini yakni imunisasi pada anak dan pemenuhan gizi MPASI.


Ditulis oleh TIM KKN TEMATIK UNDIP X UNICEF, KABUPATEN PATI 2022
DPL :

  1. Dr. Adi Nugroho., M.Si
  2. Aditya Kusumawati., S.KM., M.Kes
    Lokasi : Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun