Ditiap hulu lonceng berbunyi nyaring
Hadirkan rasa yang hilang muncul berkeping-keping
Tapi, inilah kisah tepi hulu ini
Bersanding do’a  Allahumma akrimnaa bilfahmi wal hifdzi
Jika memang masih bisa mulut hati berkata
Tiap pagi kembali hadir dalam rentet takdir ini
Akankah kisah satu tapak ini berbalas
Mengukir sepanjang deret rindu yang berbekas
Menghadirkan ruang kalbu tak terbatas
Saya kalian dan ruang dingin kelas ini
Harap yakin penantian janji Ilahi Rabbi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!