Mohon tunggu...
Seli Desmia
Seli Desmia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Manusia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mahasiswa KKN-T 2022: UMKM Membangun Perekonomian Desa Santanamekar

21 Agustus 2022   00:01 Diperbarui: 24 Agustus 2022   18:34 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segala bentuk aktivitas belum berjalan dengan efektif akibat pandemi Covid-19 yang sudah 2 tahun lamanya melanda Indonesia sejak dinyatakan sebagai bencana skala nasional, terjadilah perlambatan pertumbuhan pada perkembangan ekonomi. Hal tersebut membuat masyarakat meningkatkan pemberdayaan pelaku usaha dikalangan masyarakat menengah bawah. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) menjadi wadah terciptanya lapangan pekerjaan dengan misi “UMKM Bangkit, Ekonomi Tidak Terjangkit”. Program Aksi Pengentasan Kemiskinan melalui pemberdayaan UMKM yang telah dicanangkan Presiden Yudhoyono pada tanggal 26 Pebruari 2005, terdapat empat jenis kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu, (1) penumbuhan iklim usaha yang kondusif, (2) pengembangan sistem pendukung usaha, (3) pengembangan wirausaha dan keunggulan kompetitif, serta (4) pemberdayaan usaha skala mikro (Suci, 2017).

Seiring berjalannya waktu perkembangan UMKM saat ini begitu pesat, terutama para pelaku usaha rumahan. Desa Santanamekar, Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu desa dengan perkembangan pelaku usaha UMKM cukup banyak di Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Potensi dan keadaan alam yang ada mendorong untuk dikembangkan secara bersama oleh sebagian besar masyarakat yang ada di Desa Santanamekar, seperti membuat produk olahan dengan bahan baku lokal untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan dan ekonomi. Sebagian besar masyarakat Desa Santanamekat merupakan penghasil anyaman bambu (besek) dan produksi bahan pangan yaitu gula aren. Selain itu, banyak sekali produk-produk olahan rumahan masyarakat Desa Santanamekar, seperti, makanan ringan (ranginang, lemper, dll), telur puyuh dan masih banyak lagi.

Program Usaha dengan Tema “Peningkatan Pendidikan dan Ekonomi Kreatif menuju Desa Sejahtera” kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya selama satu bulan dari tanggal 11 Juli sampai 10 Agustus yang dilakukan di Desa Santanamekar melakukan pendekatan dengan masyarakat, dengan pihak desa melalui wawancara dan tentu saja dengan mengamati sendiri keadaan wilayah di Desa Santanamekar.

“Banyak sekali para pelaku usaha di Desa Santanamekar ini, salah satunya ada Puyuh Periangan yang sudah  mewakili kab Tasikmalaya untuk Jawa Barat ditingkat nasional, lomba yang diselenggarakan oleh IFAD, salah satu kelembagaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama Kementrian Pertanian Republik Indonesia,” kata Bapak Ade Saepudin, selaku Kepala Desa Santanamekar.

Ketika mahasiswa KKN melakukan wawancara, kepada Bapak Kepala Desa menjelaskan bahwa kegiatan usaha yang dilakukan membantu meningkatkan kualitas hidup serta membangun perekonomian desa. Bahkan, kata dia, pelaku usaha UMKM didukung penuh oleh pemerintah untuk bisa maju dan bersaing dengan jenis usaha lain dalam kancah internasional.

“Tidak hanya itu, Desa Santanamekar juga terdapat produk komoditi industri kecil, ada penghasil anyaman bambu (besek) dan produksi bahan pangan yaitu gula aren, serta ada  juga UMKM yang memproduksi makanan olahan,” jelasnya.

Bapak Kepala Desa Santanamekar juga mengungkapkan bahwa pemerintah selalu mendukung UMKM, apalagi adanya program pengembangan UMKM sebagai jawaban dari Program Usaha yang dicanangkan mahasiswa KKN.

“Tujuan dari program KKN Peningkatan Pendidikan dan Ekonomi Kreatif menuju Desa Sejahtera di Desa Santanamekar adalah untuk memberikan pemahaman dan inovasi kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah, serta meningkatkan kreatifitas masyarakat di bidang ekonomi dan pendidikan,” ungkap Cucu Setiawati, selaku salah satu mahasiswa KKN.

dokpri 
dokpri 

Program Usaha tersebut sekaligus melatih para pelaku usaha menerapkan keterampilan kewirausahaan yang terfokus pada “Strategi Pemasaran Usaha Rumahan di Era Revolusi Industri”, selain itu bisa juga mengidentifikasi peluang usaha, dan bisa mempersiapkan perencanaan usaha. Sehingga para pelaku usaha rumahan dan UMKM, mendapatkan pemahaman mendalam dalam pemasaran di pasar online.

Referensi

Suci, Y. (2017). Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos. 6(1), hlm.51-58.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun