Mohon tunggu...
selichaplin
selichaplin Mohon Tunggu... Freelancer - panjang umur perjuangan

belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ganjar, Gubernur Plus Marketing UMKM

5 Maret 2022   17:02 Diperbarui: 5 Maret 2022   18:11 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah seorang teman masa kecil saya, saat ini sedang merintis usaha kuliner. Kecil-kecilan saja. Rumahan. Belum bisa disebut industri karena apa-apa masih dikerjakannya seorang diri. Apalagi, dia baru saja pulang setelah dua tahun menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi.

Kami belakangan sering berkomunikasi. Tentu mulanya karena usahanya itu. Teman saya mengungkap, usaha kuliner itu dipilih karena pandemi membuatnya urung untuk bekerja lagi di bidang perhotelan.

Selain itu, kebetulan selama di sana dia banyak mempelajari cara membuat beragam kue. Dia pun memutuskan untuk menjual donat, bikinannya sendiri.

Selayaknya teman, saya ingin bisa bermanfaat untuknya. Setidaknya dengan membeli dagangannya. Saya sempat mengira bahwa dia akan dengan senang hati menerima orderan saya. Tapi ternyata, responnya tidak seperti harapan saya.

Jarak 170 kilometer Tegal-Semarang membuatnya tak yakin kalau donat bikinannya masih bisa dinikmati jika dikirim dengan jasa ekspedisi. Saya pun mencoba meyakinkannya.

Saya coba memberikan masukan soal pengemasan. Dia masih ragu. Saya coba pesan dengan jumlah yang banyak, dia belum juga yakin. Saya yang terlanjur penasaran untuk merasakan donat bikinan teman saya itu, terus memutar otak.

Tiba-tiba saja, saya teringat salah satu unggahan Instagram Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Jemari saya langsung meluncur dengan lincahnya mencari video yang saya ingat itu. Ini linknya kalau-kalau Anda juga penasaran.

Judulnya 'Tips Jadi UMKM Sukses Ala Ganjar Pranowo'. Dari judulnya saja sudah membikin penasaran. Ganjar yang menggunakan lurik saat itu, menyemangati pelaku UMKM untuk tidak menyerah dan tidak boleh kendor semangatnya.

Ndilalah. Salah satu jenis makanan yang disebut Ganjar adalah donat. Senyum saya otomatis mengembang. Dalam hati, ini pas banget untuk dikirimkan ke teman saya sebagai pemantik semangatnya.

Ganjar bilang, pelaku UMKM harus percaya diri pada produknya. Saat memasarkan, mereka harus mantap mengatakan bahwa yang saya jual ini enak, se-enak yang saya omongkan. Kami tidak pernah menipu pelanggan. Widih. Betul pak, optimisme seperti itu penting dimiliki oleh pelaku UMKM.

Tips lainnya, Ganjar bilang agar pelaku UMKM harus berupaya mengiyakan setiap orderan yang datang dan tidak boleh ditolak. Saya sudah tidak sabar ingin mengirimkan video ini ke teman saya.

Ganjar bilang, orderan yang masuk adalah rejeki. Caranya bisa macam-macam. Dengan begitu, pelanggan akan bertambah dan dagangan auto laris manis. Selain itu, si pelaku UMKM juga makin inovatif dan kreatif serta bangkit ekonominya.

Memang kalau soal UMKM, saya lihat Ganjar begitu telaten untuk menyuntikkan semangat. Bukan sekali dua kali saja. Banyak postingan Ganjar yang bersinggungan langsung dengan UMKM. Misalnya, ketika sejumlah UMKM lokal Jateng diekspor ke Jepang.

Dukungan lain Ganjar kepada UMKM adalah dengan memanfaatkan akun Instagramnya yang memiliki jutaan pengikut. Lahirlah Lapak Ganjar yang tayang seminggu sekali untuk mempromosikan beragam UMKM dengan jenis yang berbeda tiap minggunya.

Lihat saja di Highlight Instagramnya, sudah banyak sekali edisi UMKM yang dipromosikan lewat Lapak Ganjar. Dari situ pula, tak sedikit di antara mereka yang banjir orderan setelah dipromosikan Ganjar.

Saya begitu mengagumi semangat Ganjar yang telaten dalam mendukung warganya. Ganjar seolah tak habis akal untuk mencari jalan keluar dari setiap persoalan yang muncul di tengah masyarakat.

Marketplace-marketplace level unicorn pun digandeng Ganjar. Misalnya marketplace yang ikonik dengan warna orens. Saat ini punya dua 'kampus' UMKM di Jawa Tengah yakni di Solo dan Semarang. Keren ya.

Seakan masih belum cukup. Ganjar juga menggerakkan BUMD untuk mendukung pelaku UMKM dari sisi permodalan. Namanya Kredit Lapak, diluncurkan Ganjar dengan menggandeng Bank Jateng pada akhir tahun 2021 lalu.

Saya malah asyik sendiri berselancar di akun IG Gubernur yang sekarang gundul itu. Buru-buru saya beredel WhatsApp teman saya dengan sejumlah postingan Ganjar itu. Saya ingin, dia bisa optimis seperti apa yang disampaikan Ganjar.

Sejumlah pesan saya di ruang obrolan dengan teman itu akhirnya berwarna biru. Tanda sudah dibaca dan dilihat. Cukup lama teman saya membalas. Mungkin sedang meresapi.

Ya sudah saya tinggal ke dapur saja. Cuaca hujan ini rasanya pas untuk nyeruput kopi sampai saat saya menyalakan kompor, handphone saya berbunyi.

"Oke, besok aku bikin pesananmu. Sebagai bonus, ongkir saya yang tanggung. Tapi janji berikan ulasan yang paling jujur," tulis temanku.

Saya gembira. Misi saya meniru Ganjar untuk nyemangati teman berhasil. Terima kasih lho pak, akhirnya saya bisa segera ngincipi donat bikinan teman masa kecil saya.

Saya berdoa semoga usaha teman saya juga semakin membaik. Doa yang sama juga dilangitkan untuk para pelaku UMKM lain yang masih berjuang dan untuk pak Ganjar juga semoga istiqomah dalam kepeduliannya pada pelaku UMKM.

Salam sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun