"Bila dilakukan oleh dokter gigi yang berkompeten, tindakan pencabutan/operasi gigi biasanya aman dan jarang memicu komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan pasien."
Beberapa hari yang lalu WAG Vlomaya (salah satu nama komunitas Kompasiana) dihebohkan dengan berita Kang Bugi yang operasi odontektomi, 5 gigi beliau dicabut sekaligus. Apakah aman mencabut banyak gigi dalam waktu yang bersamaan? Apakah pasien tidak kesulitan makan dan minum, apakah tidak sakit, bagaimana dengan penyembuhan lukanya, dan berbagai pertanyaan lainnya.Â
Perhatikan hal ini, agar pencabutan gigi Anda aman!
Pencabutan gigi atau operasi gigi harus dilakukan atas indikasi dokter gigi yang berkompeten. Â Dokter akan menentukan apakah gigi-gigi yang rusak atau bermasalah perlu dicabut secara sekaligus atau bertahap. Bila gigi-gigi yang rusak sudah tinggal sisa akar dan terletak pada satu sisi rahang (misalnya rahang kanan, atas ataupun bawah) dokter akan memutuskan untuk mencabut sekaligus gigi yang rusak/bermasalah. Biasanya anestesi yang digunakan cukup anestesi lokal (pasien dalam kondisi sadar, obat bius hanya bekerja pada sekitar area yang dicabut giginya).Â
Bila gigi yang bermasalah adalah gigi bungsu, maka dari kondisi pasien yang bersangkutan, dokter akan memutuskan untuk mencabut satu persatu atau sekaligus (empat gigi). Khusus untuk kasus Kang Bugi, karena keempat gigi bungsu bermasalah (tambah satu gigi geraham rusak), Â dan karena beliau sangat sensitif terhadap peralatan gigi yang masuk ke dalam mulut, maka dokter akhirnya memutuskan untuk mencabut kelima gigi yang bermasalah tersebut dengan tindakan operasi menggunakan anestesi umum (pasien tidak sadar). Â Â
Berdasarkan literasi dan pengalaman selama menjalani praktek sebagai dokter gigi, keamanan pencabutan gigi pada pasien tergantung pada beberapa faktor. Selama faktor-faktor tersebut terpenuhi, insyaa Allah aman dan tidak perlu khawatir.
Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Keamanan Pencabutan Gigi
1. Faktor Pasien
Sebelum dilakukan tindakan pencabutan gigi, pasien harus diperiksa dan memenuhi kondisi tertentu. Pasien akan diperiksa kondisi intra oral (kondisi dalam mulut pasien) dan kondisi ekstra oral atau kondisi kesehatan pasien secara umum).Â
Kondisi Intra Oral (Kondisi di dalam mulut pasien)
Dokter akan memeriksa kondisi gigi yang akan dicabut dan jaringan sekitarnya. Mungkin dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti foto ronsen, untuk mengetahui kondisi jaringan dengan lebih jelas.Â
Kondisi Ekstra Oral (Kondisi pasien secara umum)Â
Sebelum melakukan prosedur pencabutan gigi, dokter juga akan memeriksa kondisi kesehatan pasien secara umum, antara lain : apakah pasien mempunyai penyakit darah tinggi, apakah menderita diabetes mellitus (kencing manis), apakah ada kelainan pada jantung, apakah pasien minum obat pengencer darah dan lain-lain.
2. Faktor Tenaga Medis
Pencabutan gigi harus dilakukan oleh tenaga medis yang berkompeten di bidangnya. Untuk mencabut gigi yang tidak terlalu banyak faktor penyulit, biasanya bisa dilakukan oleh dokter gigi umum. Namun pencabutan gigi yang disertai berbagai penyulit (misal gigi bungsu yang miring, gigi bungsu yang tidak tumbuh sempurna/tertanam pada gusi dan lain-lain) perlu dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut.Â
Mengapa di sini saya menulis bahwa pencabutan gigi harus dilakukan oleh dokter gigi? Karena saya sering mendapat cerita dari pasien, bahwa mereka pernah mencoba mencabut sendiri giginya karena sudah tidak tahan sakit. Bukannya sembuh, giginya justru infeksi dan bengkak.
Khusus untuk gigi susu (gigi anak-anak) yang sudah goyang, biasanya bisa lepas sendiri atau bisa dibantu orang tua. Jangan lupa mencuci tangan memakai sabun supaya tidak terjadi infeksi.
3. Perawatan luka setelah prosedur pencabutan gigi
Perawatan luka setelah cabut gigi juga memegang peranan penting dalam proses penyembuhan. Sebaiknya pasien melakukan semua instruksi dokter, antara lain :
- menggigit kapas untuk mengontrol perdarahan di area bekas pencabutan
- istirahat cukup
- minum obat secara teratur
- menghindari kumur terlalu keras
- makan makanan bergizi bertekstur lembut
- jangan makan minum panas selama 24 jam
- hindari merokok
- jaga kebersihan gigi
- datang kontrol sesuai anjuran dokter  Â
Insyaa Allah bila hal-hal di atas dilakukan, maka proses pencabutan dan penyembuhan luka akan berjalan dengan aman dan lancar. Jangan lupa berdoa dan minta kesembuhan pada Tuhan Yang Maha Esa, ya!
Bertemu dengan Kang Bugi
Naah ... akhirnya pada acara ulang tahun Kompasiana ke-15, Sabtu 28 Oktober 2023, saya bertemu dengan Kompasianer Kang Bugi. Saya senang melihat beliau dalam kondisi sehat wal'afiat setelah seminggu yang lalu menjalani operasi odontektomi. Dan kamipun saling menyapa dan bercerita. Kang Bugi bercerita bahwa beliau akhirnya menjalani operasi odontektomi 4 gigi bungsu beserta satu gigi yang sudah rusak, jadi total ada 5 gigi yang dicabut sekaligus.
Saat bertemu saya lihat kondisi Kang Bugi baik-baik saja, sudah aktif bercerita dengan sesama kompasianer yang hadir di acara tersebut dan beliau tidak tampak kesakitan. Syukur alhamdulillah, operasi gigi beliau berjalan dengan lancar.
Oya ini foto Kang Bugi dan saya saat hadir di acara Ulang Tahun Kompasiana ke-15 di Jakarta.Â
Bagi Pembaca yang bermasalah dengan kesehatan gigi, segera datang ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan terbaik, ya!
Salam gigi sehat!
Jakarta, 1 November 2023
Seliara, drg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H