Sebenarnya jauh di lubuk hatiku, aku sangat yakin semua yang terjadi di dunia ini sudah atas seijin Allah SWT. Demikian juga dengan anakku. Jika Allah sudah mengijinkan anakku kuliah di Jepang, aku yakin Allah akan menjaganya, akan memberi kemudahan, kelancaran dalam kuliah dan kehidupannya di sana kelak. Aamiin ya Allah. Semua pasti ada hikmahnya. Termasuk beasiswa yang diterima anakku, semua adalah rezeki dari Allah yang harus kami syukuri, karena jalan rezeki itu luas dan banyak sekali, rezeki bahkan bisa datang lewat jalan yang tidak kita sangka-sangka. Rezeki juga yang membawa anakku punya cita-cita, keinginan yang kuat dan bersiap kuliah jauh di negeri orang. Semoga perjalanannya bernilai ibadah dan dicatat Allah sebagai amal saleh. Aamiiiin.
Momiji, Diary Cinta dari Negeri Sakura … di sini ingin kutulis sebuah kenangan tentang cita-cita si bungsu, tentang perjuangannya, tentang semua persiapan kepergiannya ke negeri sakura. Buku ini kutulis dengan segala rasa, dengan untaian air mata dan doa. Biarlah semua kenangan itu terangkum indah dalam buku ini. Teriring doa semoga Allah SWT selalu menjaga dan melindungi si bungsu dimana pun berada. Memberikan ketenangan saat hatinya resah, memberikan pertolongan saat dia memerlukan bantuan, memberikan jalan keluar atas semua permasalahannya. Karena dimana pun kehidupan selalu sarat dengan tantangan dan perjuangan, semoga kita semua kuat dan semangat menjalaninya.
Oya momiji adalah kata yang sering terucap di musim gugur. Sebuah kata untuk menggambarkan daun-daun berwarna-warni merah dan kuning yang menghiasi pohon-pohon di musim gugur. Si bungsu berangkat ke Jepang saat negeri sakura itu memasuki awal musim gugur, akhir September. Apa yang kutulis di sini adalah berdasarkan pengalaman mengantar si bungsu, apa yang aku rasakan, lihat dan alami. Mungkin orang lain akan merasakan hal yang berbeda. Mohon maaf jika tidak sama.
Akhirnya … Perpisahan tidak pernah mudah, tapi bagaimanapun harus tetap menguatkan hati, mengantar yang pergi dengan senyuman dan doa. Perpisahan akan membuat pertemuan kembali menjadi berarti, perpisahan akan mengajari kita betapa berharganya sebuah kebersamaan, saat rindu melanda, hanya bisa memeluk dengan doa dan air mata.
“Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama.” (Fiersa Bestari)
Jakarta, September 2019
Seliara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI