Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Arubaito Uber Eats, Cara Asyik Mengisi Liburan Kuliah di Jepang

9 Agustus 2021   08:24 Diperbarui: 9 Agustus 2021   08:39 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uber Eats di Jepang | [Kai Fuji/Nikkei] via japanesestation.com

Namanya juga kerja paruh waktu, tentu penghasilannya juga tidak tentu. Bila rajin mengambil pesanan, pasti akan lebih banyak dibandingkan bila tidak aktif mengambil pesanan.

Sebenarnya penghasilan dari Uber Eats atau dari apapun kerja sampingan itu besarnya relatif. Tentu semua sesuai dengan waktu dan tenaga yang dikeluarkan.

Kata anak saya saat ini sedang ada promo Uber Eats untuk para kurirnya. Setiap 25 trips akan dapat bonus 10.500 yen.

Kemarin anak saya mengirimkan foto penghasilannya di Uber Eats. Tentu saja ini tidak bisa dijadikan patokan. Kebetulan dia sedang libur dan mempunyai waktu cukup banyak untuk mengambil pesanan. Dan sepertinya promo 25 trips menjadi semangat baginya untuk memperoleh bonus 10.500 yen. Hehehe bonus memang selalu menyenangkan!

Kalau dilihat dari tabel di atas, dia memperoleh 25 trip dalam waktu 4 hari. Hari Sabtu kemarin katanya hujan, jadi dia memilih untuk tinggal di rumah.

Ini adalah salah satu kelebihan kerja paruh waktu di Uber Eats, bisa mengatur kapan mau bekerja atau tidak.

Saya selalu berpesan agar dia berhati-hati saat mengantar makanan, karena dia naik sepeda, jangan sampai berlebihan mengambil trips, hingga kelelahan. Saya juga selalu berpesan untuk tetap menjaga kesehatan.

Bagi saya, rezeki tak hanya berupa uang. Kesehatan, menjalani hidup dengan bahagia, bersyukur, teman-teman yang baik, keluarga yang saling menyayangi dan lain-lain adalah bagian dari rezeki yang harus kita syukuri.

Selain Uber Eats, masih banyak lagi jenis kerja paruh waktu lainnya yang bisa dilakukan sambil kuliah di Jepang. Saat itu dia pernah meminta ijin untuk pekerjaan mengangkat barang yang dilakukan tengah malam, katanya banyak orang Indonesia yang bekerja di sana juga, tapi saya tidak mengijinkan. Menurut saya jam kerjanya kurang sehat, barang-barang datang malam hari dan perlu segera diatur supaya saat pagi semua sudah siap.

Dia juga pernah melihat peluang bekerja menjadi kasir di kombini, pencuci piring di restoran, kerja di gerai Mc Donal, mengajar Bahasa Inggris dan lain-lain. Dengan keterbatasan kemampuan bahasa Jepang dan keleluasaan waktu, akhirnya dia memilih menjadi kurir Uber Eats.

Ya, masa kuliah memang tak hanya waktu untuk menuntut ilmu, namun saatnya belajar banyak hal tentang kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun