Saya mulai memegang tangannya dan kali ini ketika saya melepaskannya. Dia mengambil sekitar empat atau lima langkah, lalu kembali terjatuh. Saya bertepuk tangan, menghampiri lalu menciuminya, sembari saya katakan bahwa dia berhasil.
Ayahnya yang berada di kamar, keluar untuk melihat apa yang terjadi. Kini ayahnya yang bergantian memegangi tangannya, dia mencoba berjalan beberapa langkah tanpa pegangan dan akhirnya terjatuh.Â
Dia bangun lagi dan mencoba lagi. Anak kami tampak sangat senang dan bangga pada dirinya. Kami pun sangat bersyukur dengan kemajuannya.
Bergerak Melalui Pasang Surut Kehidupan
Pasang surut dalam hidup sejatinya adalah fenomena yang wajar dilalui. Kadang berhasil, kadang gagal. Kadang di atas, kadang di bawah. Kadang harapan jadi kenyataan. Kadang impian jadi kenangan. Semua orang pasti pernah mengalaminya.
Pertanyaannya ialah bukan apakah kita akan jatuh atau tidak. Tapi, apakah saat terjatuh, kita akan cukup berani untuk bangkit kembali?
Hal yang harus diingat bahwa tidak apa-apa melakukan sebuah kesalahan. Sesungguhnya ada banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik dari sebuah "kesalahan" atau "kegagalan".
Sayangnya, saat melakukan kesalahan adakalanya kita merasa kehilangan kepercayaan diri dan tak punya cukup keberanian untuk bangkit kembali. Kita seolah dihantui pikiran bahwa kita tidak akan mampu, kita tak akan bisa.
Sering kita memilih mengasihani diri sendiri dibanding bersegera bangkit kembali. Sebenarnya tak apa, ada kalanya kita butuh sedikit jeda untuk "merayakan sebuah kegagalan".Â
Kegagalan adalah sebuah rasa tidak nyaman yang darinya kita bisa mengambil banyak pelajaran berharga.
Jadikan Kegagalan sebagai Tantangan dan Peluang untuk Berkembang