Di atas langit masih ada langit. Mustahil akan selamanya menjadi pemenang. Â Selalu ada orang lain yang lebih pandai, lebih kaya, lebih keren, lebih cantik, lebih ganteng, lebih dermawan dan lain-lain.
Jadi bagaimana kompetisi yang sehat itu? Bukankah sebenarnya tak ada yang salah dengan keinginan untuk memenangkan kompetisi?
Perbedaan Penting antara Kompetisi Positif dan Kompetisi Negatif
Kompetisi negatif, berasal dari pengalaman selama ini bahwa ketika kita menang, kita merasa 'lebih baik', dan ketika kalah, kita merasa 'lebih buruk'. Ini semua tentang menjadi merasa lebih baik atau lebih rendah dari orang lain. Berdasarkan faktor eksternal, hasil, dan pencapaian tertentu, tidak ada yang pernah 'menang'Â dalam skenario ini.
Kompetisi positif adalah kompetisi yang menantang diri kita sendiri, mendorong dan membiarkan bakat, keterampilan, dan dukungan orang lain membantu kita ke tingkat berikutnya, melangkah lebih maju, dengan memaksimalkan potensi kita.Â
Dengan kompetisi positif ini, kita bisa mengadaptasi cara dan kerja keras orang lain dalam meraih sukses, sebagai motivasi dan inspirasi.Â
Kompetisi positif memandang orang lain sebagai satu tim, bukan sebagai lawan. Bila ada teman yang berhasil lulus SBMPTN, ucapkan selamat dan berikan doa terbaik.Â
Ikut berbahagia dengan keberhasilan orang lain, akan membuat kita terinspirasi dan bersemangat.Â
Ketika kita berkompetisi dengan cara yang positif dan sadar ini, percayalah, hidup akan terasa lebih indah, bermakna, dan sehat.Â
Kita tak perlu merasa lebih baik atau lebih buruk dari orang lain, tak perlu menentukan siapa yang menjadi pemenang atau pecundang. Semua orang punya zona waktunya masing-masing.
Satu hal yang perlu dicatat, saat kita mengukur pencapaian kita dengan keberhasilan orang lain, sebenarnya itu tidak adil. Karena semuanya berbeda starting point, finishing point maupun track-nya.