Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

7 Cara Bijak Mengelola Uang agar Tidak Boros!

11 Juni 2021   15:32 Diperbarui: 13 Juni 2021   21:45 1672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi catatan pengeluaran bulanan. Sumber: Gambar oleh Firmbee dari Pixabay

Pengeluaran tahunan adalah dana yang harus disiapkan untuk mengantisipasi pengeluaran tahunan yang sudah pasti akan terjadi. Misal pengeluaran untuk Ramadan dan hari raya, pembelian hewan kurban, biaya pendidikan/kuliah anak tiap semester, biaya pajak kendaraan bermotor, liburan dan lain-lain.

Pengeluaran jangka panjang misal biaya perjalanan haji, uang masuk sekolah anak, menghadiri acara wisuda anak yang kuliah di luar negeri dan lain-lain.

3. Catat pengeluaran tiap bulan

Ilustrasi catatan pengeluaran bulanan. Sumber: Gambar oleh Firmbee dari Pixabay
Ilustrasi catatan pengeluaran bulanan. Sumber: Gambar oleh Firmbee dari Pixabay
Pengeluaran setiap bulan sebaiknya dicatat dalam buku khusus. Melansir dari klasika.kompas.id, menurut metode kakeibo, yaitu sebuah metode yang berbentuk seperti jurnal anggaran yang dipakai orang Jepang untuk membantu mengendalikan pengeluaran, disebutkan bahwa sangat penting untuk mencatat setiap pengeluaran.  

Jangan buang struk belanja. Bagi pengeluaran menjadi "Tetap", "Wajib", dan "Tak Wajib". 

Pengeluaran tetap adalah pengeluaran yang jumlahnya pasti dan harus dibayar, seperti sewa rumah/kredit rumah, kredit kendaraan, uang sekolah anak, dan lain-lain.

Pengeluaran wajib adalah pengeluaran yang jumlahnya berubah-ubah, namun tetap harus dibayar, misalnya: zakat profesi, biaya makanan, transportasi, tagihan listrik, tagihan telepon dan lain-lain.

Pengeluaran tak wajib adalah pengeluaran di luar pengeluaran tetap dan wajib, seperti memberi hadiah, saweran membantu orang lain yang kesusahan, uang jajan, hobi dan lain-lain.

4. Hitung sisa uang setelah dikurangi pengeluaran "tetap" dan "wajib"

Ilustrasi sisa uang setelah dikurangi pengeluaran. Sumber: Gambar oleh HeungSoon dari Pixabay
Ilustrasi sisa uang setelah dikurangi pengeluaran. Sumber: Gambar oleh HeungSoon dari Pixabay
Sekarang kita ingin tahu ada berapa sisa uang yang dimiliki, setelah pendapatan tetap dikurangi pengeluaran "tetap" dan "wajib". Sisa uang ini bisa dipakai untuk kebutuhan "tidak wajib" dan disimpan (ditabung) untuk membiayai kebutuhan tahunan dan jangka panjang. 

Melansir dari forbes.com, usahakan setiap bulan menyisihkan minimal 10% dari penghasilan untuk ditabung. Semakin besar prosentasi yang bisa kita tabung akan semakin bagus dan sehat keuangan kita.

5. Belanja dengan uang cash dan sistem amplop 

Ilustrasi belanja dengan uang cash dan sistem amplop. Sumber: finoo.id
Ilustrasi belanja dengan uang cash dan sistem amplop. Sumber: finoo.id
Ini menarik walau kelihatan jadul. Saya pertama kali mendengar sistem amplop dari orang tua. Jadi orang tua pada jaman dulu biasa menggunakan sistem amplop untuk mengelola pengeluaran. Ternyata sistem amplop ini juga menjadi andalan dari metode kakeibo di atas. 

Setiap awal bulan, ambil sejumlah uang dari ATM, lalu masukkan dalam amplop-amplop sesuai dengan jenis pengeluaran, seperti pengeluaran makanan, sewa rumah, biaya transportasi dan lain-lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun