Kita tentu sudah mengenal bahwa Borobudur adalah situs candi Budha terbesar di negeri ini dan telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco pada tahun 1991.
Tapi mungkin banyak yang belum tahu bahwa Borobudur pusat musik dunia. Melalui gambar alat-alat musik yang terpahat cantik di relief Candi Borobudur, diyakini situs ini dulu adalah sebuah sentrum yang mempertemukan ragam peradaban dari seluruh nusantara, bahkan dunia, melalui seni musik.
Pada dinding Candi Borobudur, terdapat beberapa alat musik yang terukir membentuk relief-relief. Kita bisa menemukan lebih dari 200 relief yang berada di 40 panel, yang menampilkan lebih dari 60 jenis alat musik: petik, tiup, pukul, dan membran, dari berbagai daerah di nusantara dan banyak negara di dunia.
Bisa dikatakan Borobudur adalah pusat musik dunia, pusat peradaban, serta titik pertemuan para pembawa budaya dari berbagai penjuru Nusantara bahkan dunia.
3. Jalan sunyi seorang Trie Utami
Saat itu Mbak Iie membaca literatur tentang relief berbagai alat musik yang berada di Candi Borobudur. Bahkan beliau menyempatkan tinggal beberapa bulan lamanya di area sekitar Candi Borobudur untuk meneliti relief-relief alat musik yang terukir di Candi Borobudur.
Dalam wawancaranya di youtube bersama Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo, Mbak Iie akhirnya ‘merayu’ dewa dawai Indonesia yaitu Dewa Budjana untuk membantu beliau mewujudkan alat-alat musik yang berada di relief Candi Borobudur ke dalam replika aslinya. Akhirnya dalam waktu 2 minggu jadilah beberapa replika alat musik itu.
Saat itu mereka berdua sepakat, yang penting alat musik itu bisa berbunyi dulu, walau entah bagaimana bunyinya, yang penting bisa berbunyi dulu.
Bersama sang suami, akhirnya mbak Iie melakukan banyak riset terkait alat musik, sejarah, peradaban, antropologi dan lain-lain. Jalan itu digambarkan Mbak Iie sebagai jalan sunyi, sepi dan sendirian.
4. Kolaborasi 3 musisi hebat tanah air
Setelah mereka melakukan mapping, ternyata ditemukan kemiripan alat musik di relief Candi Borobudur dengan alat musik khas daerah di 34 provinsi di Indonesia dan 40 negara!