Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

5 Tip supaya Anak Rajin Beribadah di Bulan Ramadan

2 Mei 2021   11:12 Diperbarui: 2 Mei 2021   11:15 2219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Mendidik anak dari kecil ibarat mengukir di atas batu

Anak merupakan amanah dari Allah SWT, dengan demikian semua orang tua berkewajiban untuk mendidik anaknya agar menjadi insan yang salih, berilmu, beriman dan bertaqwa. Hal ini merupakan wujud pertanggungjawaban orang tua terhadap Allah Sang Pencipta.

“Mendidik anak kecil ibarat mengukir di atas batu.”  Sabda Rasulullah SAW tersebut sangat tepat untuk mengambarkan pentingnya mendidik anak sedini mungkin. Mendidik anak yang masih kecil membutuhkan kesabaran, harus diulang-ulang. Namun begitu kebiasaan tersebut sudah tercipta, maka akan tertancap kuat, sulit hilang seperti ukiran di atas batu.

Bagi anak, pendidikan yang tepat pada usia dini akan menjadi pondasi keberhasilannya di masa yang akan datang. Pendidikan agama menjadi sebuah kebutuhan bagi anak usia dini untuk membentuk kepribadiannya. Secerdas apapun seorang anak, tanpa memiliki pendidikan agama sebagai landasan hidupnya, maka hidupnya di dunia kurang bermakna. 

Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang cerdas adalah orang yang mampu menundukkan hawa nafsunya, serta bisa beramal untuk bekal kehidupan setelah matinya. Sebaliknya, orang yang lemah adalah orang yang memperturutkan hawa nafsunya, sementara ia berangan-angan kepada Allah” (HR. At Tirmidzi, Ahmad, Ibn Majah, dan Al-Hakim).

Bulan Ramadan merupakan saat yang tepat untuk mengenalkan anak tentang ibadah puasa serta ibadah-ibadah lainnya, seperti salat tarawih, membaca Al Qur’an, sedekah, zakat dan lain-lain.

Sebenarnya sebagai orang beriman, ibadah bisa dilaksanakan kapan saja, tak hanya di bulan Ramadan. Namun karena Ramadan mempunyai banyak keutamaan, maka bulan ini merupakan saat yang tepat untuk menanamkan aqidah pada anak.

Berikut 5 tip memotivasi anak supaya rajin melakukan ibadah di bulan Ramadan.

1. Memberi contoh yang baik

Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Bagaimanapun cara mengajar terbaik adalah dengan memberi contoh. Anak akan melihat dan meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Di sini orang tua memegang peranan penting, terutama sang ayah. 

Agar anak tahu betul bagaimana tata cara berpuasa, orang tua harus terlebih dahulu memberi contoh langsung dengan perilakunya sendiri. 

Misal makan sahur bersama dalam suasana yang menyenangkan, rajin salat tarawih, membaca Al Qur’an , berbagi dan lain-lain. Anak akan lebih memahami apa yang dilihat sehari-hari, dibanding nasehat panjang lebar. Anak adalah pemerhati dan peniru yang paling baik.

Beri pemahaman tentang nilai-nilai berpuasa, mulai dari rentang waktu tidak boleh makan-minum, menahan diri dari emosi, hingga amalan ibadah lain yang dapat dilakukan selama menjalankan ibadah puasa.

Ingat, anak cenderung sangat tertarik dengan kegiatan orang dewasa yang dilakukan di sekitarnya. Jadi jika ingin anak menikmati waktu puasanya, berikan dulu contoh baik yang dapat ia jadikan panutan untuk bekal puasa pertamanya.

Orang tua akan selalu menjadi idola di mata anaknya, termasuk untuk urusan puasa. Berikan contoh terpuji dan kenalkan anak pada kemuliaan puasa dengan cara yang positif. Perlahan, anak akan terbiasa dan pada akhirnya tidak berat lagi ketika sudah memiliki kewajiban penuh dalam menjalankan ibadah puasa.

2. Jelaskan keutamaan bulan Ramadan dengan bahasa sederhana yang bisa dipahami anak

Gambar oleh Ebrahim Amiri dari Pixabay
Gambar oleh Ebrahim Amiri dari Pixabay

Dalam Islam, Ramadan adalah bulan yang penuh keutamaan dan keberkahan. Ceritakan kepada anak tentang keutamaan Ramadan dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di dalamnya, misalnya : turunnya Al Quran (nuzulul Qur'an) dan malam lailatul qadr.

Ramadan juga merupakan waktu dimana semua amal baik akan dilipatgandakan pahalanya.

Jelaskan juga mengenai dua macam ibadah yaitu konsep hablumminnalloh dan hablumminannas. Bahwa manusia perlu beribadah secara vertikal (hablumminnalloh) untuk menjadi hamba Allah yang baik, misal melalui ibadah salat, puasa, dan ibadah lain yang sifatnya pribadi (langsung berhubungan dengan Allah Sang Khalik). Hal ini akan membentuk kesalihan secara pribadi.

Di sisi lain ada ibadah yang bersifat horizontal (hablumminannas) yaitu ibadah yang meliputi berbuat baik kepada sesama manusia, membantu fakir miskin, menyantuni anak yatim, berbakti kepada orang tua, menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, dan lain-lain.

Tanamkan konsep ini secara perlahan sehingga terbentuk seorang anak yang salih secara pribadi maupun sosial.

3. Ciptakan suasana menyenangkan dan libatkan anak dalan kegiatan Ramadan

getcracking.ca
getcracking.ca
Bila memungkinkan, libatkan anak dalam kegiatan menyambut bulan Ramadan, misalnya saat akan memasuki bulan Ramadan adakan kegiatan membersihkan rumah, membuat poster atau hiasan lucu dalam rangka menyambut datangnya Ramadan.

Saat Ramadan tiba, ajak anak terlibat dalam menyiapkan buka puasa. Pilih menu berbuka kesukaan anak, dengan tetap mempertimbangkan nutrisi yang dibutuhkan.

Sebenarnya anak yang belum baliq tidak ada kewajiban berpuasa, namun ada baiknya melatih dan membiasakan untuk mempersiapkan bila saatnya kewajiban itu tiba. 

Latihan puasa bisa bertahap sesuai kemampuan anak, misal puasa setengah hari, makan siang, lalu lanjut puasa lagi sampai maghrib dan ajak anak buka bersama keluarga. 

Jangan paksa anak puasa sehari penuh bila belum sanggup. Pemaksaan apalagi disertai ancaman akan berakibat buruk bagi perkembangan jiwanya.

4. Libatkan anak dalam kegiatan berbagi

Gambar oleh Moilanen dari Pixabay
Gambar oleh Moilanen dari Pixabay

Pada bulan Ramadan ini, ajarilah anak untuk berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan. Misalnya, memberikan makanan kepada orang yang tidak mampu atau memberikan sedekah. Hal ini baik bagi perkembangan anak agar menjadi pribadi yang suka menolong.

Libatkan anak dalam acara berbagi makanan atau sedekah untuk orang-orang di sekeliling. Misal ajak anak  saat menyiapkan bingkisan untuk tukang sampah, penjaga keamanan di sekitar tempat tinggal atau orang-orang yang sudah banyak membantu selama ini. Libatkan anak dalam mengemas bingkisan dan saat memberikannya. 

Biarkan anak melihat ekspresi bahagia dan penuh syukur dari orang-orang yang menerima bingkisan. Secara tidak langsung anak akan belajar bahwa kebahagiaan sejati adalah bila kita mampu membuat orang lain bahagia. Semoga dengan demikian anak akan mempunyai jiwa yang mudah berbagi. 

5. Berikan anak apresiasi 

Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Bila anak sudah berusaha melakukan ibadah sesuai dengan kemampuannya, berilah dia apresiasi atau penghargaan. Penghargaan ini tak harus berupa materi, bisa juga dengan memberikan pujian atau pelukan hangat.  

Faktanya, pemberian apresiasi terhadap anak memiliki peranan yang sangat penting, antara lain menumbuhkan rasa percaya diri, sikap peduli, keinginan belajar lebih keras lagi, dan membuatnya merasa dihargai. Sebuah apresiasi dapat memberikan emosi positif dan rasa bahagia yang sangat penting dalam pertumbuhannya.

Menurut William James, seorang psikolog dan filsuf yang dikutip dari Littlethingsmatter, prinsip terdalam sifat manusia adalah keinginan untuk dihargai atas kontribusi dan pencapaiannya.

Mengapresiasi anak akan menunjukkan betapa orangtua peduli kepadanya. Memberikan apresiasi adalah bagian penting untuk membuat hubungan antara anak dan orangtua berjalan dengan bahagia. Sekecil apa pun hal positif yang dilakukan seorang anak, mereka sangat perlu dan pantas untuk diapresiasi.

Demikian 5 tip agar anak rajin beribadah di bulan Ramadan. Semoga setelah Ramadan berlalu, anak akan terus termotivasi untuk melakukan ibadah dan menjadi manusia yang bertakwa, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. 

Semoga artikel ini bermanfaat.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Seliara

Jakarta, 2 Mei 2021

Referensi

satu, dua, tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun