Ada do’a yang pernah diajarkan oleh Rasululah Muhammad SAW, di 10 hari terakhir Ramadan, berharap kita bisa bertemu dengan malam kemuliaan tersebut.
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah SAW, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?”
Jawab Rasulullah, “Berdo’alah Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850).
Para ulama menyimpulkan dari hadits di atas tentang anjuran memperbanyak do’a pada 10 malam terakhir Ramadan, dimana terdapat malam Lailatul Qadr. Do’a di atas begitu jaami’ (komplit dan syarat makna) walau terlihat singkat. Do’a tersebut mengandung ketundukan hamba pada Allah dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa. Namun sekali lagi meminta ampunan seperti ini tidaklah terbatas pada bulan Ramadan saja.
7. Doa menyambut Idul Fitri
Lebaran umumnya digunakan sebagai ajang saling memaafkan kepada keluarga, sahabat hingga teman kerja. Semua akan merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa dan melakukan ibadah pada bulan Ramadan.
Setiap orang akan mengirimkan kalimat permintaan maaf atau ucapan selamat Idul Fitri.
Ucapan paling populer ialah menggunakan kata berikut ini : "Taqabbalallahu minna wa minkum" yang berarti "Mudah-mudahan Allah menerima (amal ibadah) kita dan kalian".
Atau ucapan yang lebih lengkap, "Taqobalallahu minna wa minkum, taqabbalallahu minna wa minkum wa taqabbal ya kariim"
Artinya: "Mudah-mudahan Allah menerima amal ibadah kita dan kamu semua, dan terimalah ya (Allah) yang Maha Mulia".
Kalimat tersebut sebenarnya merupakan doa.