“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al- Baqarah ayat 183)
Dalam ayat di atas, dijelaskan bahwa puasa Ramadan diwajibkan bagi orang yang beriman agar bertakwa. Puasa mempunyai manfaat yang besar bagi kesehatan jiwa dan raga. Kondisi berlapar-lapar akan menumbuhkan empati terhadap orang lain, menumbuhkan sifat rendah hati dan rasa syukur. Dilansir dari health. kompas.com, manfaat puasa bagi kesehatan tubuh antara lain mengontrol kadar gula darah, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan hormon pertumbuhan dan menurunkan berat badan.
Bagi yang memiliki berat badan berlebih, bergesernya angka timbangan ke kiri, sering diidentikkan dengan kondisi badan yang lebih sehat dan bugar, dan pastinya menjadi hal yang menggembirakan.
Turun berat badan saat puasa Ramadan juga dianggap sebuah kewajaran, karena saat puasa ada pembatasan jam makan.
Sayangnya, tidak semua orang bisa memanfaatkan puasa Ramadan untuk meraih berat badan ideal. Bahkan, banyak yang justru bertambah gendut. Lho, kok bisa?
Yuk kita ketahui 5 penyebabnya, mengapa berat badan justru naik saat sebulan berpuasa!
1. Berlebihan makan saat sahur dan berbuka puasa
Setelah seharian menahan lapar dahaga, banyak yang kalap saat berbuka, bahkan sampai kekenyangan.
Tak hanya waktu berbuka, saat sahur pun perut diisi dengan makanan berlimpah. Alasannya adalah supaya kuat puasanya, jadi saat sahur harus banyak makan.
“Sesungguhnya termasuk sikap berlebihan adalah apabila kamu makan setiap kali kamu menginginkannya.” (HR Ibnu Majah)
Makan berlebihan saat sahur dan berbuka, tentu tidak dianjurkan. Selain bisa mengantuk, tubuh harus bekerja keras mencerna makanan yang masuk. Akibat lainnya adalah berat badan akan naik. Apalagi bila sehabis sahur langsung tidur. Hal ini kurang baik karena bisa menimbulkan gangguan pada pencernaan.