Suatu saat si Hitam jatuh sakit. Kami sudah membawanya ke dokter. Kata dokter si Hitam kena virus. Akhirnya setelah beberapa hari dirawat, si Hitam kondisinya makin memburuk hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Kami semua menangis mengantar kepergiannya. Si Hitam dimakamkan di bawah pohon palem di depan rumah kami.
Ini adalah foto si Hitam dan si Putih saat menemani si bungsu belajar, saat masih SD, sekarang ia sudah kuliah di Jepang (begitu cepat waktu berlalu!).
Mungkin bagi sebagian orang, binatang peliharaan tak begitu punya arti. Tapi bagi yang pernah mempunyai hewan peliharaan kesayangan, pasti bisa merasakan kesedihan mendalam akibat kematiannya. Benar-benar membuat hati sedih.
Nah, pada saat mengantri itu secara tak sadar saya sedih hingga mengeluarkan air mata. Teman-teman langsung menanyakan mengapa saya menangis. Sambil tertawa malu saya bilang saya teringat kucing saya yang sudah mati dan merasa sedih dengan kisah Hachiko. Ternyata ada beberaoa teman yang belum mengetahui kisah Hachiko.
Akhirnya untuk menghibur saya, teman-teman memberi saya privilege foto sendirian dengan patung Hachiko setelah kami foto bareng, sementara antrian masih mengular.
Terima kasih teman-teman tersayang! Hehehe dan ini adalah foto saya bersama patung Hachiko.
Bila kita menyayangi dan mencintai dengan tulus, cinta dan ketulusan itu akan kembali kepada kita. Tak peduli apakah kita mencintai manusia, binatang atau tumbuhan, semua memiliki energi yang sama untuk membalas cinta kita.
Mari tak henti menebar cinta dan sayang pada semesta!