Siswa-siswa selalu dibiasakan untuk latihan dan praktik. Mereka dilatih untuk memiliki unsur-unsur kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
Siswa didorong untuk untuk berpikir linier dan konvergen.
Siswa dengan dapat dengan mudah mencapai suatu target tertentu dalam pembelajaran.
Kekurangan Teori Belajar Behavioristik
Siswa sangat dibatasi kreatifitas, produktifitas, dan imajinasinya.
Teori behavioristik bersifat teacher-centered atau hanya berpusat pada guru. Siswa bersifat pasif dan hanya mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan oleh guru.
Pembelajaran menjadi kurang menyenangkan bagi siswa.
Siswa kadang mendapat hukuman verbal atau fisik. Hal ini tentu saja dapat berakibat buruk pada perubahan perilaku peserta didik. Salah satu contohnya adalah memberi hukuman peserta didik yang melanggar aturan.
Tidak mengakomodir kondisi belajar yang kompleks karena hanya beracuan pada stimulus dan respon
Dimana anak mulai sejak dini untuk diusahakan mencari dan menemukan sejak dini dalam diri sendiri sebagai ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam pengetahuannya Sehingga jika terjadi nya perubahan tingkah laku dalam diri seseorang mulai dari usia nya sejak dini sampai ia tumbuh menjadi dewasa dapat di lakukan melalui usaha yang di kondisikan sebaik mungkin.Â
Dengan kata lain, mencari tahu tingkah laku seseorang harus di lakukan melampaui pengujian dan pengamatan atas perilaku yang di amati dengan nyata, bukan dengan mengamati kegiatan bagian-bagian dalam tubuh.Â