Obligasi dan pinjaman daerah merupakan solusi alternatif dalam membantu merealisasikan pembangunan tetapi pemerintah daerah juga harus menjaga kinerja keuangan agar tetap stabil. Namun, penggunaan obligasi dan pinjaman daerah untuk pembangunan sebuah wilayah atau kota memiliki risiko yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah.Â
Pemerintah juga harus mempertimbangkan risiko keuangan dan harus mengoptimalkan pengeluaran dan meningkatkan pendapatan daerah. Salah satu risiko yang dapat terjadi yaitu gagal bayar, dimana pemerintah daerah tidak dapat membayar bunga dan pokok obligasi yang sudah jatuh tempo. Maka beberapa hal harus dilakukan agar keuangan daerah tetap stabil.
Secara keseluruhan, penggunaan obligasi dan pinjaman daerah yang digunakan sebagai dana pembangunan di Indonesia maupun disetiap provinsi sangat memberikan peluang besar bagi pagi pemerintah untuk memperoleh dana dalam jumlah yang besar dan mempercepat pembangunan. Namun kembali lagi pada risiko yang tetap harus diperhatikan oleh pemerintah agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Selain di Indonesia, beberapa negara maju juga menggunakan cara obligasi dan pinjaman daerah untuk membantu dana pembangunan, seperti Amerika Serikat, China, Korea Selatan, Singapura, Jerman, Kanada, dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H