Mohon tunggu...
Selfina Anesti
Selfina Anesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Digital Public Relations-Telkom University

Hai!! Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Telkom University jurusan Digital Public Relations. Penulisan PR adalah salah satu kegiatan favorit saya. Seperti menulis Berita/Siaran Pers.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya! Wabah PMK Terus Menyebar Jelang Idul Adha 2022

19 Juni 2022   15:16 Diperbarui: 20 Juni 2022   10:35 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

21 Hari Lagi Menuju Hari Raya Idul Adha, wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti sapi milik peternak di Indonesia semakin meningkat.

Dikutip dari Buku Panduan Kesiagaan Darurat Veteriner indonesia terbitan Kementerian Pertanian (Kementan), Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah (cloven-hoofed). Nama lain penyakit ini antara lain aphthae epizootica (AE), aphthous fever, foot and mouth disease (FMD).

Penyakit ini ditandai dengan adanya pembentukan vesikel/lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku. Hewan yang peka atau mudah terjangkit PMK adalah hewan berkuku genap atau belah, yaitu seperti sapi, kerbau, kambing, domba.

Indonesia pernah mengalami beberapa kali wabah PMK sejak penyakit ini pertama kali masuk pada tahun 1887 melalui impor sapi dari Belanda. Wabah PMK terakhir terjadi di pulau Jawa pada tahun 1983 yang kemudian dapat diberantas melalui program vaksinasi massal.

Dan pada tahun 2022, wabah ini hadir kembali yang terjadi di Jawa Timur dan Aceh sejak tanggal 5 Mei 2022 dengan data berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kemtan), wabah PMK sudah menyerang 140.315 hewan di 180 kabupaten dan kota di 18 provinsi  per 12 Juni 2022. Namun, menurut beberapa kalangan total sapi yang terserang PMK bisa jauh di atas data itu akibat banyak kasus PMK yang tidak dilaporkan dan tidak terdeteksi.

Penyakit PMK memang tidak menular pada manusia, tetapi penyakit ini menular ke antar hewan lainnya baik melalui kontak langsung ataupun kontak tidak langsung dengan cepat sehingga menurunkan produktivitas dan menaikkan angka kematian hewan ternak.

Hadirnya wabah PMK yang berdekatan dengan Hari Raya Idul Adha ini memberikan dampak ekonomi. Dimana harga sapi melonjak naik, karena stok sapi sedikit dan tidak bisa mendatangkan dari luar daerah.

Bahkan di lasir dari beritasatu.com Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Balikpapan mencatat bahwa Kota Balikpapan masih membutuhkan tambahan pasokan sapi sedikitnya 1.950 ekor menjelang hari raya Idul adha.

Tak hanya di luar pulau jawa yang membutuhkan tambahan pasokan sapi. Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat, saat ini ketersediaan sapi potong di Bandung Barat hanya sekitar 3.000 ekor. Sedangakan, biasanya Bandung Barat menghabiskan sebanyak 15.000 ekor hewan kurban setiap momen Idul Adha. 15.000 ekor itu terdiri dari 5.000 ekor sapi dan 10.000 ekor domba.

Langkah yang pemerintah ambil yaitu dengan segera melakukan vaksinasi pada hewan ternak yang sudah di laksanakan pada selasa (14/6/2022) kemarin.

"tidak kalah pentingnya sebagai pembekalan para petugas vaksinasi juga para peternak ditekankan tentang pentingnya penerapan biosecurity sederhana pada saat vaksinasi untuk menghindari kemungkinan petugas menjadi pemicu penyebaran penyakit yang lebih luas"- Ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementrian Pertanian PR di Youtube

Sebagai upaya penanganan dan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK), pemerintah mengatur lalu lintas ternak. Langkah ini diambil untuk menjaga ketersediaan dan pasokan ternak menjelang Idul Adha 2022.

"juga bertepatan dengan kesiapan kita jelang hari raya Idul Adha nah lalu lintas ternak di daerah sentra terjadi lebih cepat dari kondisi normal dan dapat mempercepat penularan virus Pemkab Oleh karena itu pemerintah melakukan upaya pengetatan dan kontrol terhadap pergerakan ternak "-Ujarnya Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementrian Pertanian PR di Youtube

Respon Majelis Ulama Indonesia (MUI) yaitu dengan menyusun panduan ibadah kurban 1443 H/2022 untuk antisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah marak di sejumlah daerah.

Hingga dimana Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa terkait Hukum dan Panduan Pelaksanaan Ibadah Kurban saat Kondisi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dalam fatwa bernomor 32 Tahun 2022 itu terdapat tiga hukum terhadap penyakit tersebut, yakni sah, tidak sah dan tidak memenuhi syarat sebagai hewan kurban .

Terdapat Tips yang di sampaikan oleh osen Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Supratikno dikutip dari Malangterkini.com. Menurutnya hewan ternak yang sehat memiliki ciri aktif seperti bergerak, saling menaiki, nafsu makan baik, rambut atau bulu tidak kusam, cermin hidung basah, mata bersinar, mulut, hidung dan anus bersih.

Hewan kurban yang sehat biasanya memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Namun, untuk mengetahui hewan kurban yang sehat, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diketahui, antara lain:

1. Lihatlah hewan dari sisi kanan, kiri, depan dan belakang untuk melihat kondisi fisiknya.

2. Sebelum membeli hewan kurban, pembeli dapat meminta pedagang untuk menjalankan hewan yang mau dibeli.

3. Periksalah kaki dan kuku hewan kurban.

4. Berikan pakan pada hewan, dan periksalah secara seksama lubang tubuh dan mata.

5. Periksalah cermin hidung, apabila kering maka menunjukkan hewat tersebut sakit atau demam.

6. Hewan yang akan dikurbankan tidak cacat.

Dengan hadir kembalinya wabah PKM  ini menjadi suatu bencana bagi kita. Terlebih wabah ini hadir mendekati Hari Raya Idul Adha yang memerlukan banyak pasokan hewan qurban (sapi&domba) yang banyak. Kesulitan mencari hewan qurban yang sehat, terbebas dari wabah PKM menjadi sebuah tantangan yang akan dihadapi. 

Solusi yang pemerintah lakukan yaitu melalui Kementrian Pertanian RI yang kini tengah melakukan vaksin kepada hewan dan menentukan alur lalu lintas ternak sebagai bentuk menjaga ketersediaan dan pasokan ternak menjelang Idul Adha 2022. 

Maka dari itu terdapat tips yang di sampaikan oleh Supratikno dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB untuk bisa aman memilih hewan kurban saat wabah PMK melanda bisa menjadi alternatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun