Mohon tunggu...
Silfi Amelia Putri
Silfi Amelia Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Nama saya Silfi Amelia Putri. Biasanya,semua orang memanggil saya Echy. Saya lahir di Sangiang,10 mei 2006. Saya saat ini berumur 19 tahun. Saya saat ini kuliah di universitas Muhammadiyah Mataram. Sebelum menempuh jenjang perkuliahannya, saya bersekolah di SDN 1 Sangiang, SMPN 3 wera, dan SMAN 3 wera. Sewaktu bersekolah saya sangat menyukai mata pelajaran fisika. Tidak hanya itu saja, saya juga menyukai beberapa mata pelajaran lainnya. Hobi saya sehari-hari adalah membaca buku. Saya juga suka bermain olahraga bola volly dan permainan lainnya di akhir pekan. Saya juga memiliki banyak teman, baik itu teman sekelas sewaktu SD, SMP, SMA, maupun teman perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Interaksi Sosial dan Kognisi: Perbandingan Teori Perkembangan Vygotsky dan Piaget

16 Oktober 2024   08:25 Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:35 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A.Interaksi Sosial dan Kognisi:            Perbandingan Teori Perkembangan Vygotsky dan Piaget

Perkembangan kognitif anak merupakan area yang menarik untuk dipelajari, dan dua tokoh penting dalam bidang ini adalah Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Meskipun keduanya membahas aspek-aspek yang sama dalam perkembangan anak, pendekatan dan fokus mereka berbeda, terutama dalam hal peran interaksi sosial.

B. Teori Perkembangan Piaget

Jean Piaget mengembangkan teori perkembangan kognitif yang menekankan bahwa anak-anak aktif dalam membangun pengetahuan mereka melalui pengalaman. Ia mengidentifikasi empat tahap perkembangan: sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Dalam pandangannya, perkembangan kognitif terjadi melalui proses asimilasi dan akomodasi, di mana anak-anak menyerap informasi baru dan menyesuaikannya dengan skema mental yang sudah ada.

Piaget berargumen bahwa interaksi sosial tidak memiliki peran sentral dalam perkembangan kognitif. Meskipun anak-anak belajar dari orang lain, ia percaya bahwa perkembangan individu lebih penting. Dalam pandangannya, interaksi sosial terjadi setelah tahap kognitif tertentu, dan anak-anak akan memahami dunia terlebih dahulu sebelum dapat memahami perspektif orang lain.

C. Teori Perkembangan Vygotsky

Sebaliknya, Lev Vygotsky menekankan pentingnya konteks sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif. Ia percaya bahwa belajar adalah proses sosial, di mana interaksi dengan orang lain, terutama orang dewasa dan teman sebaya, sangat penting. Konsep "Zona Perkembangan Proksimal" (ZPD) merupakan inti dari teorinya, yang menunjukkan bahwa anak-anak dapat mencapai pemahaman yang lebih tinggi dengan bantuan orang lain.

Vygotsky berpendapat bahwa bahasa dan interaksi sosial memainkan peran penting dalam pembentukan pikiran dan kognisi. Melalui komunikasi, anak-anak tidak hanya mempelajari informasi baru, tetapi juga cara berpikir dan memahami dunia. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran adalah kolaboratif, dan pengalaman sosial memperkaya perkembangan kognitif.

D. Perbandingan Pendekatan

Perbedaan utama antara Piaget dan Vygotsky terletak pada pandangan mereka terhadap peran interaksi sosial. Piaget melihat anak sebagai individu yang membangun pengetahuan secara mandiri, sedangkan Vygotsky menekankan pentingnya kolaborasi dan konteks sosial. Dalam konteks ini, Vygotsky lebih menyoroti bagaimana budaya dan bahasa mempengaruhi proses belajar anak.

Selain itu, metode yang digunakan oleh kedua teori juga berbeda. Piaget cenderung menggunakan observasi dan eksperimen untuk mengeksplorasi tahap-tahap perkembangan, sedangkan Vygotsky lebih fokus pada analisis kualitatif dari interaksi sosial dan konteks budaya. Hal ini menjadikan pendekatan Vygotsky lebih fleksibel dalam memahami variabilitas individu dalam perkembangan kognitif.

E. Implikasi untuk Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu bidang yang sangat dipengaruhi oleh kedua teori ini. Pendekatan Piaget sering diterapkan dalam pendidikan dengan mendorong anak-anak untuk belajar melalui penemuan dan eksplorasi mandiri. Sebaliknya, pendekatan Vygotsky memberikan dasar bagi pembelajaran kooperatif dan pentingnya interaksi sosial dalam kelas.

Misalnya, strategi pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan kolaborasi antar siswa mencerminkan ide Vygotsky, sedangkan pembelajaran yang berfokus pada eksplorasi individu lebih mencerminkan prinsip Piaget. Dalam prakteknya, kombinasi kedua pendekatan ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kaya dan efektif.

F. Kesimpulan

Kedua teori perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget dan Vygotsky memberikan wawasan berharga mengenai bagaimana anak-anak belajar dan berkembang. Piaget menekankan pentingnya proses individu dalam membangun pengetahuan, sementara Vygotsky menggarisbawahi peran interaksi sosial dan budaya. Memahami perbedaan ini tidak hanya penting bagi para pendidik, tetapi juga bagi orang tua dan peneliti dalam merancang strategi pengajaran yang mendukung perkembangan optimal anak.

G. Referensi 

 1. Piaget, J. (1970). The Science of         Education and the Psychology of the Child. New York: Viking Press.

2. Vygotsky, L. S. (1978). Mind in      Society:    The Development of Higher    Psychological Processes. Cambridge, MA:    Harvard University Press.

3. Piaget, J. (1952). The Origins of Intelligence in Children. New York: International Universities Press.

4. Wood, D. (1998). How Children Think and Learn: The Social Contexts of Cognitive Development. Oxford: Blackwell.

5. Tharp, R. G., & Gallimore, R. (1988). The Role of Collaborative Dialogue in the Development of Cultural Knowledge. In V. J. McLoughlin & D. A. H. K. P. L. (Eds.), The Teaching of Science: 5--15 (pp. 39--62). New York: Routledg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun