Mohon tunggu...
Selfia Berlian
Selfia Berlian Mohon Tunggu... Lainnya - Selamat Datang

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Betapa Pentingnya Reboisasi

3 Maret 2021   20:18 Diperbarui: 3 Maret 2021   20:56 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari zaman dulu hingga sekarang betapa banyaknya hutan-hutan yang gundul dan orang-orang yang menebang pohon sembarangan seacara liar selain itu banyak juga orang-orang yang membakar hutan sembarangan. Mereka  tidak bertanggung jawab atas yang telah dilakukannya itu bahwa itu kesalahan yang sangat besar karena yang telah diperbuatnya itu berdampak buruk bagi hutan dan kita semua. Jika terjadi kebakaran di hutan maka akan terjadi kekurangan oksigen dan kesehatan kita akan terancam karena terganggunya asap dari api tersebut ke pernafasan kita,asap tersebut masuk ke paru-paru kita sehingga akan menyebabkan sesak nafas.

 Oleh karena itu kita perlunya merawat,melindungi dan melestarikan hutan tersebut agar tetap terjaga dengan baik karena hutan merupakan Paru-Paru dunia. Cara merawat tersebut kita harus melakukan Reboisasi,karena reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang gundul,dengan adanya reboisasi tersebut hutan akan menjadi asri sehat kembali. 

Dampak buruk dari hutan yang tidak di reboisasi akan menyebabkan tanah longsor,banjir seperti sekarang-sekarang ini sering mengalami banjir dan tanah longsor dimusim hujan saat ini. Karena hal tersebut banyak pohon-pohon yang di tebang sembarangan dan tidak di reboisasi ( Penanaman Kembali hutan yang gundul ).

Adapun manfaat dari reboisasi yaitu :
 *Mencegahnya tanah longsor.
 *Mencegahnya banjir.
 *Udara tetap bersih sejuk segar.
 *Dapat mengurangi polusi udara.
 *Tetap terjaganya Flora dan Fauna yang ada di hutan.

Presiden Indonesia telah memberitahukan bahwa pemerintah akan memberikan  anggaran dana sebesar Rp. 1,9 triliun khusus untuk reboisasi hutan tersebut di seluruh wilayah Indonesia,hal ini telah disampaikan oleh Presiden Indonesia yaitu Joko Widodo yang telah berkunjung dari daerah yang rentan terkena banjir dan tanah longsor pada awal Januari tahun 2020 lalu.

Jokowi mengatakan bahwa " Kita jangan pendekatan hanya sebatas fisik saja,tetapi pendekatan yang lain juga perlu kita lakukan contohnya seperti pendekatan vegetatif,ekologi dan ekosistem terhadap hutan pun perlu kita harus melakukannya juga". Dengan menjalankannya reboisasi terhadap hutan tersebut pemerintah memberikan  dana anggaran  sebesar Rp. 1,9 triliun melalui APBN ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ).

Pemerintah memberikan anggaran dana sebesar itu disalurkan untuk akan diadakannya bibit tanaman tanaman yang dapat mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor bibit tanaman itu diantaranya bibit tanaman keras,bibit tanaman produktif,dan bibit tanaman penahan tanah longsor. Bibit tanaman yang keras itu yaitu pepohonan yang memiliki akar tunjang,memiliki batang yang tinggi,dan mempunyai daun yang sangat lebat. Bibit tanaman yang produktif yaitu tanaman yang  bisa dimanfaatkan oleh kita,sedangkan bibit tanaman penahan tanah longsor yaitu tanaman yang di tanamnya khusus untuk di daerah yang memiliki dataran yang lereng kemiringannya lebih dari 30 derajat contohnya seperti tanaman Vetiveria zizanioides.

Jokowi telah menjelaskan bahwa program reboisasi tersebut akan diutamakan terhadap wilayah daerah yang rentan banjir dan tanah longsor,terutama wilayah daerah yang dekat dengan sekitaran lingkungan sungai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun