Dalam dunia akademik, karya ilmiah merupakan peran penting bagi sebuah perkembangan. Berbagai penelitian yang dilakukan akan disusun hingga diterbitkan untuk membantu mendorong kemajuan. Secara kasar, karya ilmiah merupakan tulisan hasil penelitian yang penulisannya memiliki standar tertentu.
Eko Susilo M, mendefinisikan karya ilmiah sebagai suatu tulisan ataupun karangan yang didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari dari berbagai hasil pengamatan, penelitian, dan peninjauan terhadap bidang ilmu tertentu, yang disusun dengan menggunakan metode tertentu dengan memperhatikan sistematika penulisan yang baik dan santun, serta dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
Dalam ke penulisannya, karya ilmiah menggunakan bahasa keilmuan. Menurut Jujun S. Suriasumantri (Yakub, 2009:55) ciri bahasa keilmuan meliputi: Reproduktif, tidak ambigu, tidak emotif, penggunaan ragam bahasa baku, penggunaan istilah keilmuan, bersifat denotatif, rasinal, kohesif, langsung ke sasaran, dan penggunaan kalimat efektif.
Adapun komponen-komponen dalam karya ilmiah yaitu:
1) Judul. Menggambarkan persoalan sesuai dengan bidang ilmu. Tidak lebih dari 15 kata. Menarik dan provokatif.
2)Nama penulis. Ditulis tanpa gelar akademik, melainkan tulis asal instansi.
3)Abstrak, tujuan, metode hasil dan kata kunci.
4)Pendahuluan. Berisi layar belakang, tinjauan pustaka, dan tujuan penelitian.
5)Kajian teori. Sumber mutakhir dan relevan. Menguraikan teori dari pustaka acuan. Merupakan rangkaian pemikiran, bukan kumpulan teori.
6)Metode penelitian. Menjelaskan tahapan penelitian secara utuh, indikator capaian teknik pengumpulan dan analisis data cara penafsiran, serta pengumpulan hasil.
7)Hasil dan pembahasan. Data berasal dari: survei/observasi/pengukuran & analisis bentuk tabel atau gambar. Analisis hasil penelitian, dan penyelesaian masalah.
8)Simpulan. Jawaban atas tujuan pendahuluan.
9)Daftar pustaka.
10) Aspek bahasa. Pengetikan, pemilihan kata, bentukan kata, kalimat, paragraf, ejaan, kutipan, daftar rujukan, serta tabel dan gambar.
Lebih lanjut, berikut adalah sistematika/struktur karya ilmiah:
a.Bagian Pelengkap Pendahuluan
(1)Judul
(2)Nama dan Kedudukan Tim Pembimbing
(3)Pernyataan Keaslian Karya Tulis Ilmiah
(4)Kata Pengantar
(5)Abstrak
(6)Daftar Lampiran
b. Bagian Isi
Bab | Pendahuluan
(1)Latar Belakang Masalah
(2)Perumusan Masalah
(3)Tujuan Penelitian
(4)Manfaat Penelitian
(5)Sistematika Penelitian
Bab II Landasan Teoretis
Bab III Metode Penelitian
(1)Jenis Penelitian
(2)Data Penelitian
(3)Metode Pengumpulan Data
(4)Waktu dan Tempat Penelitian
(5)Prosedur Penelitian
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi
c. Bagian Pelengkap Penutup (Daftar pustaka, lampiran, dan riwayat hidup penulis)
Karya ilmiah juga terkadang dipresentasikan agar lebih banyak orang yang melakukan solusi dari hasil karya ilmiah. Sebagai peneliti, tentu harus dapat mempertahankan argumen dan kembali memaparkan hasil penelitian. Dalam hal ini, tentu saja tidak mudah. Maka, peneliti benar-benar harus memahami apa yang diteliti, menyajikan bukti yang kuat, data yang akurat, serta dapat menyampaikan secara rinci, logis, dan terstruktur.
Yuk, mulai atasi permasalahan melalui karya ilmiah! Ungkapkan gagasanmu, selesaikan permasalahan kita!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI