b. Tokoh dan penokohan. Tokoh merupakan peran yang akan diceritakan. Sedangkan penokohan adalah watak dari tokoh. Penokohan dapat ditulis secara analitik (langsung) dan dramatik (tidak langsung).
1) Analitik. Watak tokoh disampaikan langsung oleh penulis dalam narasinya. Contohnya adalah: Sita hanya terdiam. Dia memang pendiam dan kaku. Orang-orang pasti tidak akan menyadari dia sudah berdiri di sudut ruangan sepanjang kegiatan.
2)Dramatik. Yaitu penyampaian watak tokoh secara tidak langsung. Dramatik bisa disiratkan melalui dialog. Contohnya adalah "Ya, aku hanya ingin meraih kebebasanku tanpa harus mementingkan kalian semua." Dari dialog tokoh tersebut dapat kita ketahui bahwa dirinya adalah orang yang egois. Yang selanjutnya melalui pandangan tokoh lain. Contohnya adalah "Tidak, Rita sudah memaafkan kesalahanmu Ndri. Jangan membebani dirimu sendiri, dengan berpikir bahwa Rita masih memendam amarah." Dari dialog tersebut dapat kita ketahui bahwa Rita orang yang pemaaf. Selain itu dramatik juga dapat disampaikan dengan pikiran tokoh dan perilaku tokoh.
c. Alur. Alur merupakan rangkaian cerita atau peristiwa yang menjelaskan tentang sebab dan akibat. Alur yang dapat digunakan adalah alur maju, alur mundur dan akur maju mundur. Dalam cerpen alur yang umumnya dipakai adalah alur maju.
d. Latar. Latar merupakan bagian penting untuk menjelaskan keadaan dalam cerpen. Latar meliputi waktu, tempat dan suasana.
e. Gaya bahasa. Gaya bahasa bertujuan untuk menyampaikan pikiran dan perasaan penulis sehingga pembaca dapat ikut merasakan apa yang terjadi. Tambahkanlah majas-majas agar pembaca semakin tertarik.Â
f. Sudut pandang. Yakni posisi penulis dalam bercerita sudut pandang di antaranya adalah penulis sebagai orang pertama pelaku utama, penulis sebagai orang pertama pelaku sampingan, penulis sebagai orang ketiga pengamat dan penulis sebagai orang ketiga serba tahu. Pilihlah sudut pandang yang cocok untuk ceritamu agar cerpenmu semakin bagus!
e. Amanat. Yakni pesan tersirat dari penulis untuk pembaca. Penyampaiannya dapat disiratkan dalam dialog, narasi, ataupun dengan akhir dari cerita.
Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang (Seno Gumira Ajidarma).
Tuangkan kisah-kisahmu dengan rangkaian kata. Mulai tulis huruf-huruf yang merengek ingin diperhatikan dan jadikan mereka narasi yang menakjubkan!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI