Pentingnya ideologi sebagai asas keberlangsungan suatu negara tidak lepas dari ragam ideologi yang dijadikan pedomannya. Secara umum ideologi dibagi menjadi dua jenis, yakni ideologi tertutup dan ideologi terbuka.
Ideologi tertutup atau ideologi dogmatis mencirikan sebuah pandangan yang harus diterapkan tanpa adanya ruang untuk dipersoalkan atas nilai-nilai dan norma yang sudah jadi di dalamnya sehingga masyarakat harus memberlakukan dan mematuhi tanpa pertimbangan.
Ideologi tertutup bersifat sebagai pandangan hidup dan merupakan falsafah penentu tujuan dan norma politik sosial yang mengharuskan masyarakat menerima, dan mematuhi pemahaman tersebut (Anita Safitri Nasution, dkk. Buku Pancasila)
Ciri dari ideologi tertutup yang menjadi ciri khasnya adalah menentukan hal-hal yang bersifat konkret operasional, bersifat totaliter dan tidak mengakui hak masyarakat untuk mempertimbangkan atau memilih nilai-nilai dan norma selain pada ideologi tertutup. Selain itu, ideologi ini diangkat bukan sebagai cita-cita atau tujuan yang disetujui oleh seluruh lapisan masyarakat melainkan merupakan hasil perundingan dari para elite yang harus dipatuhi.
Contoh dari ideologi tertutup adalah Marxisme-Leninisme, komunisme, stalinisme, fasisme, teokrasi, dan extremisme agama.
Mengenal ideologi tertutup sudah seharusnya dibarengi dengan ideologi terbuka. Ideologi
terbuka mencirikan sebuah kedinamisan, kefleksibelan dan dapat berkembang mengikuti zaman. Ideologi ini terlahir dari cita-cita dari masyarakat langsung dan berciri pemusyawarahan.
Hasibuan dan Sulistyono, 2018. Alfian mengemukakan ideologi terbuka sebagai ideologi yang berinteraksi dengan perkembangan zaman, dan dinamika internal terdapat di dalamnya. Ideologi terbuka membutuhkan dialog yang terus menerus mengenai nilai yang diangkat dengan realitas dalam masyarakat.
Ciri yang menjadi ciri khas ideologi terbuka adalah ideologi ini hadir dari cita-cita, nilai-nilai, bahkan budaya dalam masyarakat sendiri. Ideologi terbuka sangat berbeda dengan ideologi tertutup yang peraturannya sangat mutlak sehingga tidak mempertimbangkan pendirian yang diyakini masyarakatnya. Contoh dari ideologi terbuka adalah Pancasila, pluralisme, liberalisme, kosmopolitanisme dan humanisme.
Setelah mengenal ideologi tertutup dan ideologi terbuka, kita dapat mengetahui perbedaan antara keduanya. Sebutkan perbedaannya di kolom komentar ya!
Referensi
Maimun. Meredam Ideologi Radikal Di Indonesia Melalui Praktik Keteladanan Nilai Pancasila. Universitas Syiah Kuala.
https://fahum.umsu.ac.id/ideologi-terbuka-pengertian-contoh-dan-negara-yang-menerapkannya/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H