Mohon tunggu...
selestin nisfu
selestin nisfu Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Epidemiologi Kesehatan

on learning process. love every little things to write in.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Salam Tempel dari Segi Psikologi Anak

11 Juni 2018   23:07 Diperbarui: 11 Juni 2018   23:17 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : annajiyahdesign

Anak - anak perlu di tanamkan, bahwa puasa itu menyenangkan. Kegiatan - kegiatan untuk menunggu waktu berbuka puasa banyak agar bisa menahan lapar dan haus, membuatnya lupa bila sedang puasa. Dan tidak apa bila ingin menjanjikan hadiah kecil apabila mereka mampu berpuasa. Minimal setengah hari deh..

Jadi memberi uang atau THR dalam salam tempel, bagi anak - anak yang berpuasa merupakan salah satu hal kecil untuk menanamkan image bahwa puasa itu menyenangkan. 

Akan berat loh meminta anak - anak menahan lapar dan hausnya, tapi mereka sungguh - sungguh melakukannya karena hadiah tadi.

Saya menilai anak kecil merupakan makhluk yang sederhana dan polos apa adanya. Bentuk reward yang mereka harapkan ya hadiah. Dan hadiah akan lebih mudah diberikan dalam bentuk uang, supaya mereka juga bisa belajar, membelanjakan uang yang dimiliki untuk membeli sesuatu hal yang mereka inginkan. 

Sejauh ini, yang saya lihat dari anak - anak kecilpun, mereka tidak paham jumlah uang yang mereka terima (rata - rata usia <7tahun), yang mereka tahu dan rasakan adalah "rasanya diberi hadiah", untuk tahap selanjutnya uang itu akan di apakan?, pasti mereka pasrahkan semua kepada orang tuanya. Jadi intinya uang anak yang handle ya emaknya.. hihii

Nah, pada saat proses mempasrahkan ini, sebagai orang tua kita bisa sedikit menanamkan tanggung jawab kepada mereka. 

Contoh kecilnya :

  1. Adek kemarin mau beli barbie yah? Adek kan sekarang ada uang, nanti beli barbie nya bisa pakai uang adek sendiri deh. Kalau masih ada sisa ditabung yah, biar kalau adek mau beli apa - apa bisa pakai uang sendiri. 
  2. Adek, wahh uangnya banyak sekali, sudah bilang terima kasih belum? Jangan lupa ya sebagian uangnya kita sedekah yuk..
  3. Adek... kan dapat hadiah, besok kalau puasa lagi gak boleh nangis yaa kalau lapar?
  4. Wahh.. asik deh mas.... kemarin nabung mau beli robot, sekarang bisa kebeli dehh.. Tambahin celengannya

Dan lain - lain...

Selain menanamkan psikologis yang senang dan bahagia menyambut puasa, anak - anak juga bisa diajarkan bersyukur. Sebagian dari mereka yang menerima THR atau salam tempel, tidak selama nya mereka mendapatkan limpahan materi yang berlebih dari orang tua mereka. Contoh kecilnya, adik kecil saya di rumah. Uang jajannya sehari dibatasi, kalau mau jajan ya harus dengan uang itu untuk seharian dan tidak boleh minta lagi. Kadang, karena sudah habis membeli mainan atau sesuatu, uang jajan nya harus rela dipotong ke ibu nya... hihii sampai - sampai jualan pesawat kertas di sekolah atau kartu koleksinya, karena kadang juga Bundanya gak kasih uang jajan.. . :")

Jadi simpel saja sih, itu semua biar mereka senang. Menghapus duka lara, kalau minta mainan tertentu suka diomelin dulu sama mama nya.. :")

Perlahan, ketika bertambah usia, mereka juga akan lebih paham dan mulai terbiasa dengan berpuasa. Dan mulai mengerti bahwa berpuasa merupakan sebuah kewajiban. Mulanya mereka mungkin hanya menyadari bahwa berpuasa sebatas menahan lapar dan haus, lama kelamaan, mereka juga akan paham, bahwa makna puasa melebihi itu semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun