Mohon tunggu...
Abdul Basir
Abdul Basir Mohon Tunggu... profesional -

Mantan guru Biologi. Sedang aktif di dunia Startup. Penulis dan pencerita macam-macam.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Rekayasa Gojek. Bagian 2 [UPDATED]

2 Juli 2015   05:09 Diperbarui: 8 Juli 2015   06:32 3226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nadiem Makarim, CEO Gojek, Putra Pekalongan

Meningkatkan pendapatan para tukang ojek di Jakarta adalah mimpi Nadiem.

Jangan-jangan kita ini salah kaprah karena melihat bahwa, Grab Bike, kompetitor Gojek berasal dari Malaysia. Sehingga mengira bahwa Gojek pun bukan milik orang Indonesia. Mas Nadiem malah pernah berkata bahwa GrabBike hanya bisa meniru layanannya yang telah ia sediakan sejak 2011 di Jakarta.

"Layanan yang dari Malaysia itu, GrabBike, hanya bisa meniru. Bahkan warna helm dan jaketnya sama seperti kita,"

Memang, Nadiem bukan lah lulusan kampus di Indonesia. Beliau adalah lulusan Master of Business Administration dari Harvard University. Iya, Harvard yang itu. Sebelumnya beliau berkuliah di Brown University, juga di Amerika dan lulus SMA di Singapura. Nadiem Makarim kemudian pernah bekerja menjadi Co-founder dan Managing Editor Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku, sebelum akhirnya menginisiasi lahirnya Go-Jek di tahun 2011.

(UPDATE : Nadiem Makarim sudah berkomentar di artikel ini, walaupun ragu juga sih itu benar beliau atau bukan, hehe)

Walaupun lulusan sekolah luar negeri, mimpi Nadiem untuk membantu bangsanya dapat kita teladani.

Mau tahu fakta yang lebih mengagetkan lagi ? Nadiem Makarim bisa dibilang berasal dari Pekalongan, kota kelahiran bapak nya yang berprofesi sebagai pengusaha, sama seperti saya, yang juga dari Pekalongan. Bapak saya pun pengusaha. Hehehe.

CEO Gojek

Semoga saya bisa mengikuti jejak mas Nadiem. Aamiin.

Oh iya, saya ingin menambahkan, jadi siapa saja orang di tim inti Gojek saat ini ? Semoga bermanfaat

Setelah ini seperti apa, Gojek ?

Dengan membludaknya permintaan untuk mendaftar Gojek, ada kekhawatiran bahwa kedepannya pendapatan driver akan turun karena tingginya kompetisi. Walaupun, berdasarkan hasil diskusi saya, dengan 10.000 driver pun, hanya 70% pelanggan Gojek yang mampu dilayani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun