Mohon tunggu...
Abdul Basir
Abdul Basir Mohon Tunggu... profesional -

Mantan guru Biologi. Sedang aktif di dunia Startup. Penulis dan pencerita macam-macam.

Selanjutnya

Tutup

Money

Rekayasa Gojek [UPDATED]

2 Juli 2015   00:26 Diperbarui: 8 Juli 2015   06:30 2715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut saya paparkan fakta-fakta nya

Fakta 1: Mekanisme pendaftaran Gojek

Buat kamu yang tertarik mendaftar jadi Gojek Driver, ada beberapa persyaratan khusus yang harus dipenuhi. Dari segi administrasi misalnya, calon driver harus membawa foto kopi SIM, STNK dan Kartu Keluarga ke salah satu kantor Gojek yang berlokasi di Jalan Bangka Raya, Jakarta Selatan. Setelah melengkapi administrasi, kemudian dilakukan pengecekan kondisi fisik motor lalu tes wawancara.

Kemudian setiap calon driver akan menjalani training, diantara nya soal penggunaan aplikasi Gojek Driver dalam smartphone, pelayanan pelanggan, hingga eduksasi soal safety riding.

Selepas itu, jika diterima, akan langsung dilakukan penandatanganan kontrak. Jaket dan helm pun akan dipinjamkan. Untuk masker dan hair cover dapat diambil di kantor Gojek di Wolter Monginsidi, sedangkan handphone di kantor Gojek di jalan Ciasem.

Sungguh rekayasa sosial yang begitu santun telah dilakukan oleh Gojek. Tidak hanya mengedukasi para calon driver agar tertib administrasi, Gojek juga memberikan value terhadap para driver mengenai teknologi, customer service, hingga keselamatan berkendara.

Fakta 2: Tidak semua Gojek driver sebelumnya adalah tukang ojek

Awalnya saya juga mengira begitu. Namun, 3 dari 3 Gojek driver yang menjadi narasumber tulisan ini ternyata tidak pernah ngojek sama sekali sebelum bergabung dengan Gojek

Saya ikut Gojek awalnya karena mau dapet penghasilan buat biaya skripsi saya, Mas. Gaenak minta sama ibu soalnya saya nambah 1 tahun kuliah nya. - Kata bang Andi, Gojek yang ternyata adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila

Awalnya saya Debt Collector, nagihin hutang kartu kredit, tapi sekarang mah yang ditagih malah lebih galak. Lagipula, saya kasihan sama anak istri saya. Bulan Juni ini saya rencana mau resign dari pekerjaan nagih hutang saya. - Kata pak Syahrul, Gojek saya sewaktu ke mal ambassador. Selama perjalanan entah berapa kali beliau mengucapkan terimakasih kepada Gojek atas perubahan yang diberikan. Beliau bahkan mengaku berkat Gojek, tahun ini bisa membelikan baju baru untuk anak istri

Saya Gojek cuma malam, Mas. Kalau pagi sampai siang, saya jualan gas. Yah, lumayan mas, cari-cari 100 ribu juga malem di Gojek dapet. Hitung-hitung buat jajan anak. - Kata mas Yono, Gojek saya dari Pondok Labu ke Mampang malam itu.

Di kemudian hari saya juga berkenalan dan mendengar cerita bahwa ada Gojek driver yang berprofesi sebagai karyawan swasta, sopir pribadi, hingga ibu rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun