Data IUCN menjelaskan bahwa sejak 2011, setidaknya 1,700 badak, atau 7 persen populasi total, diburu untuk diambil culanya. Lebih dari dua per tiga dari jumlah itu berasal dari Afrika Selatan, negara yang merupakan rumah dari 73 persen jumlah badak liar dunia. Di Afrika, masih dari data IUCN, terdapat 5.055 individu Badak Hitam berbagai spesies yang terkategorikan critically endangered, , dan 20.405 Badak Putih. Sungguh ini adalah sebuah ironi. Bagaimana bisa ketika kerentanan dan berita kepunahan badak sedemikian terekspos media, permintaan akan cula badak selalu tinggi ?
Duhai kalian, kemana empati ?
Pemerintah negara-negara Afrika memang kesulitan memberantas perburuan badak. Para mafia perburuan, dengan dukungan dana yang luar biasa mampu melawan tentara yang dikerahkan dengan senjata-senjata yang lebih canggih dan mutakhir. Para mafia ini menjual cula badak ke rekanan mereka di Asia, sebagian besar ke China dan Vietnam. Mungkin kah mereka juga mendapatkan sokongan dana dan persenjataan dari oknum-oknum di kedua negara ?
Ada tambahan semangat dan harapan untuk mereka yang peduli ketika terjadi kesepakatan antara pemerintah Afrika Selatan dengan Vietnam. Kedua negara sepakat untuk melakukan upaya-upaya pencegahan yang diperlukan untuk menghilangkan perburuan. Harapan juga datang dari masyarakat (yang memiliki banyak uang) yang selama ini mengembangbiakan badak untuk olahraga perburuan (Huh? Really?). Mereka sudah tidak sanggup lagi untuk membiayai perawatan badak yang mereka tangkarkan. Belum lagi biaya keamanan untuk menjaga badak-badak mereka dari para pemburu. Plus, biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk memotong cula badak yang tetap akan tumbuh lagi setiap dua tahun.
Kenapa mereka memotong cula badak ? agar para pemburu tidak membunuhi badak mereka. Kenapa ? karena tidak ada cula yang bisa dijual ke Asia…
Tantangan pelestarian, badak, atau hewan apapun yang terancam punah tentu memang sangat berat. Hanya orang-orang tulus yang terbaik yang akan terus bertahan.
Dan kepada mereka, kita harus berterimakasih
[caption id="attachment_339083" align="alignleft" width="450" caption="Satu dari enam Badak Putih Utara"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H