Yogyakarta -- Kehadiran Heniikun Bay, grup band Jawa pertama di Indonesia mendapat perhatian tersendiri dari para penikmat musik di Tanahair. Lagu Cukup Uwis, dan Abadi di Hati yang mereka rilis berhasil meraih ratusan ribu tayangan di YouTube. Sebagai grup musik pendatang baru, ini jadi pertanda baik bagi kesuksesan Heniikun Bay.
Untuk menutup trilogi pertama dari dua trilogi yang terdapat dalam EP (Extended Play / Mini Album), Heniikun Bay merilis lagu Rung Wani Nembung pada Sabtu 5 Desember 2020 di 41 Radio se--Indonesia.
"Rung Wani Nembung, lagu ke tiga dari album Hexalogy Yakin Wae saya tulis terinspirasi dari beberapa teman yang ada di kelompok mancing kami yang masih membujang alias jomblo. Ya kan, seringkali ketika naksir seseorang, ada yang belum berani menyampaikan isi hatinya. Bisa jadi, karena belum pernah melakukannya atau karena ada trauma tertentu dari masa lalunya," kata Kuncoro yang tinggal di Yogyakarta, saat kami wawancarai melalui akun Whatsapp-nya pada Sabtu (5/12/2020).
Seperti dikatakan oleh Kuncoro, semua personal Heniikun Bay adalah para angler (pemancing) rockfishing: Hening, Ipun, Afrizal (Ijal), Kuncoro, dan Bayu Ari. Mereka telah memiliki hobi ini sejak tahun 2011. Pada saat memancing seringkali mereka bernyanyi bersama, menemukan inspirasi dan kesempatan saling bertemu untuk berbagi cerita pengalaman hidup sehari-hari. Tentu saja tidak semua angler di kelompok mereka adalah anggota Heniikun Bay, namun keseluruhan dinamika dalam kelompok angler ini banyak memberi inspirasi bagi Heniikun Bay dalam bermusik.
Syuting video lirik lagu Rung Wani Nembung dilakukan Heniikun Bay di Prima Rock View, Bongosan, Dukuh Putat, Desa Songbanyu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Kuncoro juga mengatakan, "Kami memilih Prima Rock View sebagai tempat syuting lagu Rung Wani Nembung karena ini adalah spot mancing favorit kami. Warga di sana memiliki hospitality yang tinggi, sangat ramah pada para pendatang, seperti saudara jauh yang datang berkunjung ke desa mereka. Sayangnya, belum ada jalur air bersih dan belum ada jalur listrik, akses jalan menuju lokasinya juga masih sangat parah, sampai-sampai harus menggunakan mobil double gardan untuk dapat menjangkau lokasinya, seperti bukan jalanan di Provinsi DIY saja."
Pada kesempatan yang sama, Jendral Rich, salah seorang pendiri Prima Founder Records mengatakan, "Rung Wani Nembung artinya belum berani mengungkapkan, sebuah kalimat yang sepertinya semua orang di dunia pernah mengalaminya, punya perasaan kepada seseorang tapi belum berani mengungkapkannya. Itulah makna lagu tersebut, pasti mewakili perasaan banyak orang. Pada lirik awal lagu ini ada puji-pujian, pengagungan kepada Sang Pencipta, kalau orang awam mungkin bilangya tembang, tapi kalau orang yang paham, ini namanya 'bawa' atau 'bowo'. Kuncoro ingin melestarikannya, karena saat ini budaya tersebut sudah mulai luntur."
Arma Sebelas 87.9 FM (Jogja), EMC 97.8 FM (Jogja), Bahana 104.5 FM (Ngawi), Pandowo 104.3 FM (Tulungagung), Akbar 94.6 FM (Jember), Fajar 107.1 FM (Banyuwangi), Padang 102.6 FM (Padang), Respon Radio 93.0 FM (Padang), Elsi 103.1 FM (Bukittinggi), Garasi 106.5 FM (Situbondo), Top 95.3 FM (Jambi), Bimantara 98.8 FM (Bukittinggi), Pesona 105 FM (Padang), Wijaya 93.7 FM (Kota Bumi), Inovasi Radio 90.6 FM (Lampung Tengah), RTFM 98.7 FM (Tarakan, Kaltara), Evella 96.7 FM (Palangkaraya), Tanjung 91.6 FM (Bulungan, Kaltara), Stars 91.6 FM (Palangkaraya), Tarakan 105.4 FM (Tarakan, Kaltara), dan Kumala 95.2 FM (Samarinda, Kaltim).
(Muhammad Fadhli)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H