Mohon tunggu...
selda yanti
selda yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Tiktok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori attachment yang di kemukakan oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby

20 Januari 2025   10:55 Diperbarui: 20 Januari 2025   10:55 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Attachment atau teori keterikatan yang dikembangkan oleh John Bowlby dan dikembangkan lebih lanjut oleh Mary Ainsworth adalah salah satu teori paling penting dalam psikologi perkembangan. Teori ini menjelaskan bagaimana hubungan emosional antara anak dan pengasuh (biasanya orang tua) memengaruhi perkembangan emosional dan sosial anak sepanjang hidup.

Konsep Utama Teori Attachment (John Bowlby)

John Bowlby memandang attachment sebagai:

Ikatan emosional yang kuat yang terbentuk antara seorang anak dan pengasuh utamanya.

Merupakan mekanisme evolusioner untuk memastikan kelangsungan hidup, karena anak yang dekat dengan pengasuh lebih terlindungi dari bahaya.

Attachment memiliki peran penting dalam memberikan rasa aman, dukungan, dan dasar untuk eksplorasi dunia.

Prinsip Utama Bowlby:

1. Attachment adalah Bawaan (Innate): Anak memiliki kecenderungan biologis untuk mencari kelekatan dengan pengasuh untuk perlindungan dan kenyamanan.

2. Safe Haven: Anak akan mencari pengasuh ketika merasa takut atau dalam situasi stres.

3. Secure Base: Pengasuh menyediakan rasa aman yang memungkinkan anak merasa cukup percaya diri untuk menjelajahi lingkungan.

4. Separation Anxiety: Anak akan merasa cemas atau tertekan ketika dipisahkan dari pengasuh yang menjadi attachment figure.

5. Internal Working Model: Anak mengembangkan model mental tentang hubungan berdasarkan interaksi awal dengan pengasuh. Model ini memengaruhi cara mereka membangun hubungan di masa depan.

Mary Ainsworth dan "Strange Situation"

Mary Ainsworth memperluas teori Bowlby melalui eksperimen Strange Situation pada tahun 1970-an, yang bertujuan untuk mengamati pola attachment antara anak dan pengasuh.

Eksperimen ini melibatkan anak berusia 12-18 bulan yang ditempatkan dalam situasi di mana mereka:

Berada bersama pengasuh.

Ditinggal sementara oleh pengasuh.

Bertemu dengan orang asing.

Kembali bersama pengasuh.

Dari hasil pengamatan, Ainsworth mengidentifikasi tiga pola utama attachment (kemudian berkembang menjadi empat).

Tipe-Tipe Attachment:

1. Secure Attachment (Kelekatan Aman):

Anak merasa aman dan nyaman saat bersama pengasuh, tetapi juga mampu menjelajahi lingkungan.

Anak menangis ketika pengasuh pergi, tetapi mudah dihibur saat pengasuh kembali.

Pengasuhan: Responsif, hangat, dan konsisten.

Hasil: Anak cenderung percaya diri, memiliki hubungan yang sehat, dan mampu mengelola emosi dengan baik di masa dewasa.

2. Insecure-Avoidant Attachment (Kelekatan Menghindar):

Anak terlihat tidak peduli ketika pengasuh pergi atau kembali.

Cenderung menghindari kontak emosional dengan pengasuh.

Pengasuhan: Kurang responsif atau cenderung tidak peka terhadap kebutuhan emosional anak.

Hasil: Anak cenderung sulit menjalin hubungan dekat dan menghindari keterlibatan emosional di masa dewasa.

3. Insecure-Ambivalent/Resistant Attachment (Kelekatan Ambivalen):

Anak menunjukkan kecemasan berlebih terhadap kepergian pengasuh, tetapi sulit untuk dihibur ketika pengasuh kembali.

Perilaku anak cenderung campuran antara mencari kedekatan dan menolak pengasuh.

Pengasuhan: Tidak konsisten dalam memberikan respons terhadap kebutuhan anak.

Hasil: Anak mungkin menjadi terlalu bergantung pada hubungan atau menunjukkan kecemasan dalam hubungan di masa dewasa.

4. Disorganized Attachment (Kelekatan Tidak Terorganisir):

Pola ini ditambahkan kemudian oleh peneliti lain.

Anak menunjukkan perilaku yang kontradiktif, seperti mendekati tetapi juga takut pada pengasuh.

Pengasuhan: Sering dikaitkan dengan pola asuh yang penuh kekerasan, pengabaian, atau trauma.

Hasil: Anak mungkin mengalami kesulitan besar dalam mengatur emosi dan memiliki masalah kepercayaan di masa dewasa.

Faktor yang Mempengaruhi Attachment:

1. Kualitas Pengasuhan: Responsivitas dan konsistensi pengasuh memengaruhi pola attachment.

2. Temperamen Anak: Sifat bawaan anak juga dapat memengaruhi hubungan dengan pengasuh.

3. Kondisi Lingkungan: Stres keluarga, konflik, atau faktor ekonomi dapat memengaruhi keterikatan.

Pengaruh Attachment pada Kehidupan Dewasa

Menurut Bowlby dan Ainsworth, pola attachment masa kecil berlanjut hingga dewasa dan memengaruhi cara seseorang:

Membentuk hubungan romantis.

Membangun kepercayaan dengan orang lain.

Mengatasi stres dan konflik.

Secure attachment di masa kecil cenderung menghasilkan hubungan yang sehat dan stabil di masa dewasa, sedangkan insecure attachment dapat menyebabkan masalah seperti kecemasan atau ketakutan dalam hubungan interpersonal.

Penerapan Teori Attachment:

1. Dalam Parenting:

Orang tua diharapkan memberikan pengasuhan yang responsif dan penuh kasih sayang untuk membentuk secure attachment.

2. Dalam Pendidikan:

Guru dan pendidik dapat menjadi figur kelekatan tambahan untuk anak yang membutuhkan rasa aman.

3. Dalam Terapi:

Terapi berbasis attachment membantu individu dengan pola insecure attachment untuk membangun hubungan yang lebih sehat.

Teori ini menekankan pentingnya hubungan awal dalam membentuk perkembangan emosional dan sosial seseorang sepanjang hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun