Melasti adalah salah satu upacara penting dalam tradisi Hindu di Bali yang dilaksanakan sebagai bentuk pembersihan dan persiapan menyambut Tahun Baru Saka. Upacara ini biasanya dilakukan beberapa hari sebelum Hari Nyepi, yang merupakan hari umat Hindu Bali melakukan Catur Brata Penyepian, yaitu amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang). Melasti bertujuan untuk membersihkan diri dari segala kotoran, baik fisik maupun spiritual, serta untuk membuang segala hal negatif yang mungkin mengganggu kehidupan umat.
Selama upacara Melasti, umat Hindu akan melakukan prosesi menuju laut atau sumber air suci lainnya. Mereka membawa berbagai perlengkapan suci, seperti patung dewa, sesajen, dan barang-barang yang dianggap sakral. Dalam perjalanan menuju tempat pembersihan, biasanya diiringi dengan musik tradisional, tarian, dan penampilan budaya lainnya, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat. Setibanya di lokasi, umat akan melakukan doa dan memohon perlindungan serta berkah dari Tuhan. Mereka akan mencelupkan atau membasuh diri mereka di air, sebagai simbol pembersihan jiwa dan raga. Setelah ritual selesai, biasanya diadakan pemujaan kepada dewa-dewa dan ucapan syukur atas semua berkat yang diberikan.
Salah satu aspek yang paling indah dari Melasti adalah hubungannya dengan alam. Upacara ini dilakukan di tepi laut atau sumber air suci, menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan dengan lingkungan. Saat umat Hindu membawa sesajen ke pantai, mereka tidak hanya melakukan ritual pembersihan, tetapi juga berdoa untuk memohon berkah dari alam, menunjukkan rasa syukur atas sumber daya yang diberikan. Dalam konteks perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, Melasti menjadi pengingat bahwa kita harus bertanggung jawab terhadap alam. Upacara ini mengajak kita untuk merenungkan dampak dari tindakan kita terhadap lingkungan dan memotivasi kita untuk berperilaku lebih berkelanjutan. Keterhubungan spiritual dengan alam dalam Melasti mendorong kesadaran akan pentingnya pelestarian sumber daya alam, serta memperkuat ikatan kita dengan bumi yang kita huni.
Melasti juga menawarkan kesempatan untuk refleksi pribadi. Saat umat menjalani ritual pembersihan, mereka diundang untuk merenungkan tindakan dan pilihan yang telah mereka buat selama setahun. Ini adalah waktu untuk meminta maaf atas kesalahan dan merencanakan perubahan yang lebih baik untuk masa depan. Dalam proses ini, Melasti menekankan pentingnya pertumbuhan pribadi dan spiritual yang berkelanjutan. Melalui refleksi ini, kita belajar untuk tidak hanya melihat ke luar, tetapi juga ke dalam diri kita sendiri. Momen pembersihan ini menjadi waktu untuk introspeksi, membantu kita untuk mengidentifikasi aspek-aspek dalam hidup yang perlu diperbaiki atau diubah. Dengan berani menghadapi kesalahan dan berkomitmen untuk memperbaiki diri, kita dapat membangun kehidupan yang lebih harmonis dan seimbang.
Di dunia yang semakin terhubung, Melasti mengingatkan kita bahwa spiritualitas lokal tetap relevan. Dalam konteks globalisasi dan tantangan yang dihadapi dunia, seperti perubahan iklim, ketidakadilan sosial, dan krisis kesehatan, Melasti mengajarkan nilai-nilai yang dapat diterapkan di seluruh dunia: keharmonisan, kesadaran, dan tanggung jawab. Ketika kita merayakan Melasti, kita tidak hanya merayakan tradisi Bali, tetapi juga mengingatkan diri kita akan komitmen untuk menjaga bumi dan sesama. Prinsip-prinsip yang terdapat dalam Melasti seperti rasa syukur, kolaborasi, dan penghormatan terhadap alam dapat menjadi panduan bagi kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai ini, kita dapat berkontribusi pada upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan mendorong tindakan kolektif dalam menghadapi tantangan global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI