Dengan demikian, karya Ananda Sukarlan menjadi bukti nyata bahwa ketika seni dan inklusivitas bersatu, kita mampu menciptakan dunia yang lebih indah, membangun jembatan melalui not-not musik yang merentang dari hati ke hati. Sebagai masyarakat, kita diingatkan untuk terus mendukung dan mendorong penciptaan karya seni yang inklusif, agar keindahan musik dapat dirasakan oleh setiap telinga yang bersedia mendengar, tanpa terkecuali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!