"Kalau saya pilih tetap narik. Ya, namanya juga kerja buat kebutuhan. Saya belum menikah, tapi saya ada adik yang masih sekolah dan ibu saya," kata salah seorang pengemudi Gojek dari Depok yang enggan disebut namanya.
Pria berusia 26 tahun tersebut mengaku pagi ini baru saja mengantar penumpang dari Depok ke Pondok Indah. Menjadi mitra pengemudi Gojek merupakan satu-satunya pekerjaan yang kini ia lakoni.
Sementara itu, pengemudi Gojek lain yang berdomisili di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, mengaku tetap bekerja hari ini. Ajakan berdemo ia hiraukan karena baginya, informasi yang didapatkan tidak jelas. Ia tidak mengetahui secara pasti kapan pelaksanaannya sehingga order dari para pelanggan Go-Jek tetap ia ambil.
"Intinya kalau menurut saya, kabar itu tidak jelas. Saya kurang tahu kapan aksi itu mau dilakukan. Saya jalan terus, ini sudah dapat dua order," tuturnya.
Â
5. Tanggapan dari Manajemen Go-Jek
Manajemen Go-Jek mengaku sampai saat ini beroperasi dengan merugi. Namun, manajemen mengaku terpaksa melakukan hal tersebut demi kesejahteraan pengemudi. Karena itu, manajemen menyatakan, maksud mereka mengurangi tarif pemasukan bagi pengemudi per hari ini lebih bertujuan untuk mengurangi kerugian dan demi menjamin kesejahteraan pengemudi beserta keluarganya.
"Sejak sebelum Agustus, manajemen telah mengeluarkan dana untuk promosi agar order yang didapat driver meningkat. Sejak saat itu sampai saat ini, manajemen tetap beroperasi dengan merugi demi kesejahteraan rekan-rekan driver," kata manajemen Go-Jek melalui pesan singkat ke pengemudi.
"Semua perubahan ini sudah kami pertimbangkan dengan sangat seksama, dan keputusan ini diambil agar Go-Jek dapat maju dan dapat makin mensejahterakan semua pihak, terutama rekan-rekan driver. Selamat melayani, Hidup Go-Jek," tutup manajemen.
Â
Jadi, berhasilkah mogok para driver Go-Jek ini?