Mohon tunggu...
Selasar.com
Selasar.com Mohon Tunggu... -

Selasar adalah Platform tanya jawab, tempat Anda memperluas jejaring pengetahuan. Selasar, tanya, tahu, terhubung.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa sajakah 5 Tokoh Sumpah Pemuda?

27 Oktober 2015   22:30 Diperbarui: 27 Oktober 2015   22:30 7069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan biola memungkinkan kata-kata terlarang seperti “Indonesia Raya” dan “Merdeka” tidak terucap, cukup terwakilkan oleh notasi nada yang dimainkan. Karenanya, Polisi Hindia Belanda tidak akan curiga dan Kongres dapat berlangsung hingga akhir.

Nama Wage Rudolf Supratman pun tercatat dalam sejarah.

 

4. Soenario Sastrowardoyo

 

Tokoh Sumpah Pemuda
Tokoh Sumpah Pemuda
Prof.Mr.Soenario Sastrowardojo lahir di Madiun, Jawa Timur, pada 28 Agustus 1902. Ia adalah salah satu tokoh Indonesia pada masa pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai pengurus Perhimpunan Indonesia di Belanda.

Soenario adalah satu-satunya tokoh yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional, yaitu Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II. Ketika Manifesto 1925 dicetuskan, ia menjadi pengurus Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging, kelak berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpunan Indonesia) bersama Hatta. Sunario menjadi Sekretaris II, Hatta bendahara I. Pada Desember 1925, ia meraih gelar Meester in de rechten, lalu pulang ke Indonesia.

Pengalamannya di Belanda membuat Soenario aktif membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda. Selain itu, pengalaman organisasinya turut membantunya sebagai penasihat sehingga Kongres Pemuda II berjalan dengan lancar. Selain menjadi penasihat, Soenario juga menjadi pembicara dalam Kongres. Judul makalahnya adalah Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.

Sumpah Pemuda, selain membawa dampak bagi perjuangan bangsa Indonesia, ternyata juga membawa dampak bagi kehidupan Soenario. Soenario yang beragama Islam dan berasal dari Jawa Timur ini jatuh cinta dan akhirnya menikahi gadis Minahasa beragama Protestan yang ditemuinya saat Kongres Pemuda II berlangsung.

 

5. Sie Kong Liong

 

Tokoh Sumpah Pemuda
Tokoh Sumpah Pemuda
Dari semua nama yang telah disebutkan di atas, Sie Kong Liong barangkali adalah nama yang paling tidak populer. Padahal, tanpa andilnya, sejarah Sumpah Pemuda barangkali akan memiliki jalan cerita yang berbeda.

Sie Kong Liong adalah pemilik sebuah rumah di Jalan Kramat Raya. Rumahnya beralamat di Jalan Kramat No.106 yang menjadi tempat pertemuan Sumpah Pemuda. Atas prakarsa Soenario, rumah Sie Kong Liong dipugar oleh Gubernur DKI kala itu, Ali Sadikin, dan ditetapkan menjadi Gedung Sumpah Pemuda sebelum akhirnya berubah nama menjadi Museum Sumpah Pemuda.

Pada akhirnya, Kongres Pemuda II yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928, di Batavia memang membuahkan suatu keputusan yang menajamkan arah perjuangan kebangsaan. Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun