Pada 1926, Soegondo membentuk Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia, terinspirasi oleh Perhimpunan Indonesia di Belanda. Sigit terpilih sebagai ketua. Tugas khusus mereka adalah menghubungi mahasiswa-mahasiswa baru dan pemimpin perkumpulan pemuda untuk menularkan semangat persatuan. Mereka membuat pamflet rahasia untuk menggulingkan Belanda.
Setahun berselang, Sigit meletakkan jabatan dan digantikan oleh Soegondo. Sebagai ketua baru, ia mengundang wakil-wakil perkumpulan pemuda, lalu membentuk panitia kongres pada Juni 1928.
2. Mohammad Yamin
Ya, pada saat itu, Mohammad Yamin adalah salah satu kandidat ketua. Namun,kongres pemuda membutuhkan ketua yang sangat netral. Sementara itu, ia berasal dari Jong Sumatra. Akhirnya, Soegondo dipilih sebagai Ketua. Yamin diangkat menjadi Sekretaris.
Saat itu, notulen rapat masih ditulis ke dalam bahasa Belanda. Penunjukan Mohammad Yamin sebagai Sekretaris terasa begitu tepat karena dialah salah satu peserta yang mahir berbahasa Indonesia sehingga hal-hal yang perlu diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang benar bukanlah hambatan.
Pada sesi terakhir Kongres Pemuda II, Soenario, perwakilan dari kepanduan (sekarang pramuka), berpidato. Saat itulah Yamin yang duduk di sebelah Soegondo menyodorkan secarik kertas kepada Soegondo seraya berbisik, “Ik heb een elganter formuleren voor de resolutie (saya mempunyai rumusan resolusi yang lebih luwes).”
Di atas secarik kertas itu, tertulis tiga frasa yang kemudian dikenal sebagai trilogi sumpah pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, satu bahasa. Selanjutnya Soegondo memberi paraf pada secarik kertas itu yang menyatakan setuju, dan diikuti oleh anggota lainnya yang menyatakan setuju juga. Akhirnya ikrar sumpah pemuda dibacakan oleh Soegondo dan diikuti oleh semua peserta.
3. Wage Rudolf Soepratman
Soegondo memutar otak. Karena Kongres dijaga oleh Polisi Hindia Belanda, ia tentu tidak menginginkan hal-hal buruk seperti Konggres yang dibubarkan atau para peserta yang ditangkap. Karenanya, Sugondo secara elegan dan diplomatis berbisik kepada Wage Rudof Supratman untuk memperdengarkan lagu INDONESIA RAYA dengan biolanya.