Cita-cita menjadi seorang dokter merupakan pekerjaan yang mulia dan dinilai memiliki level tinggi di tengah masyarakat. Pandangan ini menyebabkan tingginya peminat jurusan kedokteran di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Data SBMPTN 2014 menunjukkan program pendidikan dokter menempati urutan ke-3 sebagai jurusan terfavorit. Bahkan pada tahun-tahun sebelumnya, jurusan kedokteran selalu menjadi jurusan terfavorit pertama.
Dari 40 perguruan tinggi dengan program S-1 kedokteran yang dilansir melalui laman BAN-PT Kementrian Pendidikan Nasional, terdapat penilaian akreditasi disertai masa berlaku akreditasi. Berikut kami sajikan 5Â jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya menempati Kampus A seluas 70.353 m2. Â Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga berorientasi pada Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Airlangga, yaitu "Bina Potensi Sumber Daya Manusia SDM dan Lingkungan Hidup Manusia melalui pengembangan ilmu-ilmu kehayatan dan ilmu-ilmu sosial humaniora".
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mempunyai partner dengan RSU Dr. Soetomo yang merupakan rumah sakit kelas A dan rumah sakit rujukan tertinggi untuk kawasan Timur Indonesia. Di RSU Dr. Soetomo tersebut, mahasiswa kedokteran mendapatkan pendidikan pada tingkat Sub Program III sampai Sub Program V.
Program klinik yang dikembangkan bersama Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga antara lain adalah Bedah Jantung Terbuka, Bedah Otak, Bedah Mikro, Cangkok Ginjal, Kardiologi Intervensional, Lineas Acceleration untuk Terapi Kanker, dll. Terdapat pula program khusus, yaitu sebagai pusat pengembangan nasional adalah Pengendalian Infeksi, Penggunaan Obat Secara Rasional, Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS), Perawatan Paliatif, dll.
Â
Program Pendidikan Dokter merupakan pendidikan yang telah memiliki kelas internasional. Hal ini dimungkinkan karena mahasiswa yang belajar di dalamnya tidak hanya berasal dari dalam negeri saja, melainkan juga dari luar negeri, seperti Malaysia, Vanuatu, dan Myanmar.Â
Untuk meningkatkan mutu akademik dan mengasah keterampilan profesinya, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya telah menjalin kerjasama dengan berbagai instansi dan profesional yang bergerak dalam layanan kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik, bidan yang praktik secara mandiri, dan layanan kesehatan lainnya baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional.
Sebagai salah satu Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia yang mempunyai reputasi internasional, FK UGM memperhatikan perkembangan aspek-aspek yang harus dipenuhi sesuai standar yang berlaku di tingkat nasional maupun global. Â
Meskipun selama ini telah dilakukan pengembangan sarana prasarana akademik seperti pembangunan Gedung Radioputro dan Graha Wiyata, tetapi masih diperlukan pengembangan untuk lebih dapat memenuhi kebutuhan civitas akademika dalam melaksanakan aktivitasnya di bidang  pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Â
Sejak tahun 1898, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) telah menunjukkan komitmen dan konsistensi dalam mengembangkan pendidikan dan riset kedokteran berkualitas terbaik di Indonesia.Kecintaan terhadap kemanusiaan dan budaya menolong merupakan karakter utama lulusan FKUI yang mencapai 20% populasi dokter nasional.Â
Upaya internasionalisasi dalam pendidikan kedokteran juga ditandai dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang mengacu pada World Federation for Medical Education (WFME) sejak tahun 2005. Program Kelas Khusus Internasional didirikan melalui kolaborasi dengan University of Melbourne (Australia), Monash University (Australia), dan University of Newcastle Upon Tyne (UK). Strategi pembelajaran e-learningdan akses terhadap lebih dari 6.000 jurnal ilmiah internasional terkini dikembangkan untuk mendukung proses pembelajaran mahasiswa.
5. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Â
Pada tanggal 12 September 1969, FK Unika Atma Jaya meraih status terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam tahun 1969 mulai dibangun sebuah gedung permanen yang cukup pantas di kampus Semanggi dengan bantuan DITH (Directoraat International Technishce Hulp) suatu lembaga Pemerintah Belanda.
Rumah Sakit Atma Jaya selaku lahan untuk pendidikan klinis dokter, mulai dipergunakan pada tahun 1976. Sebelum Rumah Sakit Atma Jaya selesai dibangun, sebagian besar pendidikan klinik dilakukan di Rumah sakit St. Carolus dan dibantu oleh Rumah Sakit Gatot Subroto, Puskesmas Melani dan sebagainya.
Mulai tahun akademik 1991/1992 seluruh proses belajar mengajar diadakan di Kampus Pluit, terpisah lebih kurang 12km dari kampus utama Unika Atma Jaya dan berada satu lokasi dengan Rumah Sakit Atma Jaya. Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya telah meluluskan dokter-dokter pertamanya pada tahun 1976 dan hingga akhir 2008 telah meluluskan 2.719 orang dokter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H