Tanjung Perak merupakan pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia setelah Tanjung Priok di Jakarta. Pelabuhan ini juga menjadi pelabuhan utama yang berfungsi sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke kawasan timur Indonesia. Saat ini, arus peti kemas di Terminal Berlian Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur tercatat mencapai 1 juta TEUs sejak diterapkannya sistem klasterisasi atau penataan ruang bongkar muat. Hal tersebut ditandai dengan telah bersandarnya Kapal Mentaya River rute Banjarmasin-Surabaya di Dermaga Berlian Timur pelabuhan. Sistem klasterisasi tak hanya dilakukan di terminal Berlian, tetapi juga dilakukan di Terminal Jamrud Utara, khusus untuk kegiatan bongkar muat curah kering dan general cargo internasional.
Â
4. Soekarno-Hatta – Makassar
Â
Nama Soekarno-Hatta ternyata tak hanya difungsikan sebagai nama bandar udara (bandara) internasional di Jakarta. Di Makassar, ada pula Pelabuhan Soekarno-Hatta. Segala jenis barang dan komoditi penggerak perekonomian keluar-masuk dan terdistribusikan ke daerah-daerah terpencil di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) melalui pelabuhan ini. Mencoba mengulang kembali sejarah kejayaan Makassar sebagai pelabuhan yang disegani dan juga menjadi jalur pelayaran dunia pada jaman dahulu, pemerintah berupaya meningkatkan kinerja Pelabuhan Sekarno-Hatta Makassar sebagai back-up area yang menunjang pertumbuhan perekonomian di wilayah KTI. Â
Â
5. Sorong – Sorong
Â
Keberadaan Pelabuhan Sorong di Pulau Papua nantinya diprediksi akan mampu mengurangi biaya logistik hingga 50%. Tak hanya itu, pelabuhan yang dibangun di atas lahan seluas 7.500 hektar tersebut juga diprediksi akan meningkatkan pemerataan industri terutama di wilayah timur Indonesia. Hal itu disebabkan pelabuhan Sorong akan menjadi tujuan transit bisnis baik dari Papua Nugini dan Australia. Pelabuhan Sorong nantinya akan memiliki kedalaman mencapai 18 meter, sehingga diprediksi mampu menampung kapal-kapal ukuran besar untuk bersandar. Kapasitas tampung pelabuhan tercatat mencapai 500 ribu hingga 600 ribu TEUs.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H