Saya menulis artikel ini setelah mendengar  sebuah paparan tentang proporsi gangguan jiwa oleh seorang Ahli Jiwa disebuah seminar ilmiah, Beliau mengatakan bahwa berdasarkan publikasi dari World Health Organization (WHO) bahwa satu dari empat orang didunia terjangkit gangguan mental atau neurologis dalam beberapa waktu di dalam hidupnya.
Jika di telaah dari publikasi WHO tersebut artinya bahwa disetiap empat orang maka satu diantaranya berpotensi akan mengalami gangguan jiwa. Wooow... luar biasa ini,.. batapa tidak, jika kita lihat data statistik dunia tahun 2018 berdasarkan data US Cencus Bureau bahwa jumlah penduduk planet bumi yang berusia 15 -- 64 tahun sebanyak 4,992 milliar maka jumlah penduduk bumi yang berpotensi mengalami gangguan jiwa pada usia 15 -- 64 tahun sebanyak 1,248 milliar.Boom!!!
Sekarang mari kita lihat negara yang kita cintai ini, Indonesia. Berdasarkan Data hasil Supas (databoks.katadata.co.id) jumlah penduduk indonesia yang berusia 15 -- 64 tahun mencapai 183.360.000 jiwa, maka dapat kita ketahui bahwa sebesar 45.840.000 jiwa penduduk Indonesia berpotensi menjadi calon ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) Â dan ODMK ( Orang dengan Masalah Kejiwaan), apalagi data dari RISKESDAS tahun 2018 mengatakan bahwa "Peningkatan proporsi gangguan jiwa pada data yang didapatkan Riskesdas 2018 cukup signifikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, naik dari 1,7% menjadi 7%" (depkes.go.id/article/view/18110200003/potret-sehat-indonesia-dari-riskesdas-2018).
Memang sih yang namanya gangguan jiwa itu bukan berarti identik dengan orang dengan kasus amuk atau sangat agresif.
sebelum mengenal macam macam gangguan jiwa sebaiknya kita kenali dulu definisi dari gangguan jiwa menurut ahli,
Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera).Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita(dan keluarganya) (Stuart & Sundeen, 1998).
Macam-macam gangguan jiwa meliputi :
1.   Skizofrenia, (Skizofrenia ini termasuk gangguan psikosis yang disebabkan oleh kelainan atau  gangguan kimiawi dalam otak)
2.   Kepribadian Ganda, (merupakan gangguan identitas atau kepribadian ganda ini yaitu kondisi  dimana seseorang penderita memiliki dua atau lebih  kepribadian dalam satu tubuh)
3.   Gangguan Kecemasan Berlebih, (Perasaan cemas merupakan hal yang wajar apabila  seseorang merasa khawatir terhadap sesuatu)
4.   Gangguan Obsesif Kompulsif, (Gangguan obsesif kompulsif ini menunjukkan suatu aktivitas  obsesi yang dilakukan berulang- ulang karena suatu keyakinan atau ketakutan tertentu)
5.   Gangguan Somatoform, (Gangguan somatoform ini merupakan kondisi dimana penderita  merasakan nyeri atau sakit pada dirinya, namun secara medis setelah diperiksa, kondisi pasien  normal)
6.   Psikopat, (Jenis gangguan jiwa satu ini merupakan gangguan yang erat muncul dalam tokoh  fiksi dalam film. Psikopat digambarkan sebagai seorang gangguan jiwa yang memiliki obsesi   mengerikan dan merugikan orang orang disekitarnya)
7.   Anorexia Nervosa, (Anorexia nervosa merupakan suatu kondisi merasa badannya gemuk dan  selalu ingin kurus dan kurus, meskipun secara nyata tubuhnya sudah ideal atau bahkan dibawah  angka ideal)
8.   Anti Sosial (Gangguan ini yaitu gangguan dimana penderita takut pada sekelompok orang atau   berinteraksi dengan orang lain)
9.   Self Injury (Penderita dengan gangguan self injury cenderung ingin melukai dirinya sendiri dan   dapat membahayakan nyawanya sendiri)
10. Â Bulimia Nervosa (Kondisi gangguan ini menyatakan seorang penderita yang makan sangat banyak namun kemudian secara sengaja dimuntahkan kembali)
11. Â Kleptomania (Klepto merupakan sebutan bagi seseorang yang suka mencuri)
12. Â Gangguan Bipolar (masuk dalam kategori gangguan mood dimana terjadi masalah pada otak yang menimbulkan kondisi abnormal)
13. Â Skizoafektif (Gangguan ini merupakan perpaduan antara skizofrenia dan gangguan afektif atau mood)
14. Â Homoseksual (Homoseksual merupakan gangguan dimana seseorang memiliki ketertarikan pada sesama jenis)
Gangguan Mood (gangguan pada suasana hati yang terus berubah- ubah)
Gangguan Kepribadian (Orang dengan gangguan kepribadian memiliki karakter ekstrim. Penderita cenderung kaku, tidak bisa beradaptasi diri, tidak bisa membiasakan diri dengan lingkungan, paranoid, anti sosial
Gangguan Psikosis (Orang dengan gangguan psikosis dapat memiliki halusinasi, delusi, atau lainnya)
PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) (Gangguan ini terjadi pada seseorang yang baru saja mendapatkan kejadian atau situasi tidak nyaman atau menakutkan)
Gangguan Disosiatif (Gangguan disosiatif merupakan gangguan kesadaran terhadap diri sendiri, lingkungan, bahkan identitas diri dikarenakan adanya trauma atas keadaan masa lalu atau sebelumnya)
Enosimania (Enosimania merupakan gangguan dimana seseorang memiliki ketakutan pada pendapat orang lain, kritik, atau komen tentang dirinya)
Dan masih banyak jenis dan macamnya.
Jika kita cermati fenomena yang tengah terjadi di sekitar kita maka dapat kita lihat betapa perubahan perilaku telah mewarnai di semua sendi kehidupan, mulai dari perilaku balita dengan  gatget nya, dia sudah mulai belajar sibuk dengan dirinya sendiri beserta gatgetnya hingga apatis terhadap lingkungan sekitar nya, seorang anak SD yang sudah berani menantang gurunya di dalam kelas, fenomena dua anak ingusan berlainan jenis asyik membuat video mesum, ada juga remaja gemar tawuran, fenomena anak durhaka kepada orang tua bahkan berani dan tega membunuh hanya masalah yang sangat sepele, belum lagi seseorang dengan mudahnya membunuh orang lain hanya karena urusan uang seribu rupiah, seorang anak perempuan yang hamil diluar nikah, oknum pejabat yang menyalah gunakan wewenangnya dan kasus korupsi merajalela serta masih banyak lagi kasus perilaku diluar kebiasaan.
Semua  kasus diatas adalah merupakan contoh dari ganguan jiwa yang jika tidak ditindak lanjuti dan ditangani dengan baik maka tentunya akan menjadi masalah yang akan merusak sendi sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi para pembaca dan  kita dapat melakukan manajemen jiwa sehingga dapat menjadi dan mencapai sehat jiwa yaitu "ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia,  mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain"(WHO).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H