Saya sendiri melihat tayangan Pansus yang menghadirkan Kasubdit Siskohat Ditjen PHU Kementerian Agama RI, Hasan Afandi. Dimana beliau terlihat cukup tertekan. Dimana banyak hal tentang perundangan-undangan yang dicek oleh anggota Pansus hingga beragam pertanyaan yang jika dijawab bisa jadi tidak menyamankan pihak lain. Selain itu adanya pertanyaan yang tidak menyambung dengan konteks juga jadi tantangan beliau bisa sabar menjelaskan.
Seperti adanya tambahan cadangan haji tahun ini yang cukup besar yakni 30% dari kuota haji tahun ini. Hingga beragam hal yang ditanyakan dimana semakin malam membuat Hasan terlihat tegang atau kurang nyaman hingga bisa jadi terlihat lelahnya. Bahkan ada pertanyaan yang belum dijawab hingga disarankan untuk dijawab dengan tulisan saja sementara hingga esok harinya.
Pansus ini rasanya memang penting, namun karena satu dan lain hal kurang adanya pemberitaan khususnya media mainstream. Hal ini disampaikan anggota Pansus ini. Jika dicoba ditelaah bisa jadi benar, karena pemberitaan tentang Pilkada cukup kencang belakangan ini. Hal ini hingga sedikit lengah pada informasi pemberitaan tentang Pansus ini.
Hal yang cukup unik di Persidangan Pansus kemarin adalah kala mikropone di ruang sidang sempat mati. Atau lambannya tim DPR menampilkan data softfile yang dimaksud.Hingga celetukan perlunya pembaharuan sistem di ruang sidang DPR tersebut.
Semoga Pansus ini segera menyelesaikan tugasnya dengan hasil perbaikan lebih baik untuk layanan Haji selanjutnya atau layanan kemenag lainnya. Serta Pansus bisa lengkap anggotanya di tiap sidang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H